Share

Kerinduan Hati (27)

Lelaki dengan Seribu Tahajud

Bab 27

-Kerinduan Hati-

Sontak Ibu, Nisa dan Altaf terbahak menyaksikan kelakar-kelakar dua orang kakak adik yang sedari dulu memang sudah seperti anjing dan kucing ini.

"Abang, nih, dari dulu bilangin Nida kayak Nida masih bocah aja. Nida kan udah kelas dua SMA, Bang. Wajarlah sedikit tahu soal cinta-cinta, bosen kan muroja'ah terus," elaknya lagi.

"Hmm, emang kamu pinter ngelesnya, ya, kayak bajai," timpal Alqi.

"Ya, pinterlah, 'kan duplikat Abang. Mueheheh." Nida tertawa menggoda.

Tak lama terdengar adzan Isya.

"Sudah-sudah, shalat kalian. Sudah adzan," tegur Nisa kemudian.

Nida berlari ke kamar mandi. Keluarga Almarhum Achmad ini memang sudah terbiasa mempraktekkan shalat tepat waktu.

Alqi memberi kode pada Altaf untuk gegas shalat ke masjid.

Rosmina hendak bangkit dari duduk, menyusul anak-anaknya berwudhu. Ditatapnya sekali lagi sekeliling ruangan yang baru ditempati pagi ini dengan haru. Rumah bertipe lima puluh yang Alqi beli dari sebuah keluarga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status