Dua hari setelahnya, audrey tidak lagi datang ke kantor. Ini hari terakhir dia melakukan pekerjaan di luar kantor dan barulah dia kembali besok.
Oh iya. Audrey sudah merenung dua hari ini dan dia yakin mama dan papa vano sudah memberitahu nya tentang kejadian sebenarnya dulu.
Waktu itu audrey memang bertemu dengan mama nya vano. Tapi mereka tidak sempat berbincang lebih lama. Tak apalah, setidaknya hubungan diantara mereka masih baik-baik saja hingga sekarang.
“Halo audrey” ucap dika bahkan sebelum audrey menyapa lebih dulu di telepon.
“Kenapa dik ?” tanya audrey
“Kayaknya lo harus nambah survey sehari lagi deh..” ucap dika
Mereka membahas tentang survey yang sedang audrey lakukan dan dia harus kesana lagi besok.
Syukurlah. Karena setelah besok adalah hari libur. Selamat datang weekend.
Mungkin bagi Audrey harinya berlalu dengan biasa saja. Tapi berbeda dengan vano. Dia tidak bisa dibilang ba
audrey langsung berjalan menuju keruangan CEO setelah dia mengambil laporan keuangan itu."menyebalkan sekali." ujar audrey"dia pasti sengaja bersikap seperti itu agar bertemu denganku" lanjut audrey lagiaudrey menaiki lift khusus karyawan dan tak lama kemudian, sampai di lantai ruangan vano.“Eh Audrey!” panggil dika saat dia melihat audrey yang baru saja datang ke sana."apaan ?" balas audrey"akhirnya lo dateng juga." kata dika“Lo emang mimi peri gue deh!” lanjut dika lagi“Ogah gue jadi mimi peri lo!” balas audreyAudrey tidak ingin berbincang lebih lama dengan dika di sana. Karena itu hanya akan membuat vano semakin bertambah marah.Tok tok tokAudrey mengetuk pintu itu sebelum dia masuk ke sana.“Siapa ? Saya sedang sibuk!” terdengar suara vano dari dalam sana.Bukannya pergi, audrey malah langsung masuk ke sana.“Permisi pa
Hari berlalu dengan cepat bagi Audrey dan sekarang dia bisa istirahat lebih lama.Tok tok tokTerdengar suara ketukan di pintu kamar audrey“Iya mba” jawab audrey pada asisten rumah tangga yang barusan mengetuk pintunya“Ini neng. Ada mas dika di depan” kata mba kia“Oh iya mba. Bilangin bentar lagi audrey turun” kata audreyTumben dika datang se pagi ini tanpa menelpon lebih dulu.“Eh dik” sapa audrey saat menuruni tangga dan mendapati dika sedang duduk di sofa“Lo yah rey. Parah lo” kata dika“Lo abis ngapain aja sih ? Manjat gunung bromo atau gimana ?” tanya dika“Heh. Mana ada orang manjat gunung bromo ogeb” kata audrey lalu duduk di sebelah dika“Udah dikasih cemilan kan lo” kata audrey“Iya udah” jawab dikaDia langsung melahap cemilan yang pasti diberikan mba kia tadi.
Beberapa hari setelahnya, audrey datang terlambat ke kantor hari ini. Itu karena dia mengobrol panjang lebar dengan yaya semalam. Jadilah dia terlambat bangun pagi ini.Tapi untunglah. Dia belum terlalu terlambat. Jadi itu masih bisa ditoleransi.“Ah sayang. Jangan disini!” ucap seorang wanita yang sepertinya baru Audrey dengar disini.Dia penasaran dengan suara itu, dan berjalan mendekat kesana. Sepertinya tidak jauh dari lift.“Oh astaga!” ucap audrey sembari menutup matanya dan langsung berbalik.Audrey kaget saat melihat vano sedang mencium seorang wanita berpakaian sexy di depannya.“Apa yang kamu lakukan di situ ?” tanya vano yang menyadari kehadiran Audrey“Tidak pak.” Jawab audrey“Kita ke ruangan saya saja.” Ucap vano yang masih bisa Audrey dengarMereka berdua berjalan kearah lift khusus petinggi perusahaan.“Kamu tidak ingin masuk ?&rdquo
Vano datang ke kantor pagi ini dan dia melihat audrey sedang berbincang bersama beberapa karyawan lain.Bagaimana bisa dia tampak baik-baik saja ?Dia sudah sembilan hari tidak bertatap muka dengan vano semenjak kejadian itu. Mungkin saja itu alasan dia tampak baik-baik saja. Cewek memang tidak pernah peka.“Selamat pagi pak”“Pagi pak vano”Para karyawan menyapa-nya tapi dia hanya diam saja.Dia melirik Audrey namun dia tidak terganggu dengan kehadiran vano sama sekali.“Aud!” panggil temannya“Iya ?” ujar audrey“Barusan pak Vano liatin elo. Kok nggak lo sapa sih ?” tanyanya“Masa sih ?” ucap Audrey yang berpura-pura tidak tahu.“Iya beneran. Masa sih lo nggak lihat ?” tanya temannya lagj“Enggak tuh. Nggak gue perhatiin sih tadi.” Jawab audrey“Lo mah. Seganteng pak Vano aja lo anggurin.&rd
"Permisi mba” ucap seorang office girl saat audrey hendak pergi keruangan pak vano“Iya..” jawab audrey“Mba audrey ngeliat pak dika ? Dicari sama boss soalnya” jelasnya“Pak dikanya lagi makan siang. Tapi nggak usah dicari. Nanti saya yang kasih tahu sama pak boss” ujar audrey“Saya kebetulan mau kesana” ujar audrey lagi“Baik mba. Makasih sebelumnya. Saya pamit dulu” ucapnya lagi dan audrey mengangguk mengiyakan.Kenapa vano suka sekali marah-marah ?. Habis semua pekerja dia marahi di kantor ini.“Permisi pak..” ucap audrey yang langsung masuk ke ruangan vano tanpa mengetuk lebih dulu.“Ngapain kamu disini ?” tanya pak vano“Loh. Bukannya bapak tadi nyariin saya ?” bukannya menjawab, Audrey malah balik bertanya.Dia langsung menutup pintu ruangan dan duduk di sofa yang ada disana.“Itu tadi. Sekaran
“Percuma. Sekeras apapun mencoba, dia nggak akan bisa cinta sama kamu”Yaya sudah mulai bekerja lagi di rumah sakit. Kali ini dia mengambil jadwal di hari Jumat-Minggu. Itu akan membuatnya sibuk sehingga tidak akan bertemu dengan kak ryan saat akhir pekan.Ini adalah hari sabtu. Jadi yaya sudah siap dengan pakaian kerjanya. Dia bahkan tidak meminta izin pada kak ryan.Yaya bekerja dari pukul 08 pagi, hingga pukul 05 sore. Dia juga tidak bekerja di kantor kak ryan lagi. Sepertinya kembali ke sana bukanlah ide bagus.“Yaya” teriak seseorang saat yaya sedang membeli beberapa cemilan di minimarket.“Eh yudha” jawab yaya saat melihat yudha lah yang memanggilnya“Lagi ngapain ?” tanya yudha“Ini lagi beli cemilan aja. Kebetulan lewat sini tadi” jawab yaya dan
“Baiklah. Mari lakukan satu hal yang lebih baik hari ini”Beberapa hari kemudian yaya memasak di dapur seperti biasa. Sepertinya bahan makanan-nya berkurang, dia harus berbelanja.Dia berjalan hendak ke kamarnya tapi melihat kak ryan yang masih terlelap. Dia akan terlambat jika masih tidur jam begini.Apa yaya harus mempersiapkan semua perlengkapan ke kantornya juga ?Yaya berjalan ke arah kamar kak ryan dan membangunkan-nya"Kak.. kak" kata yaya mengguncang tubuh kak ryan“Bangun kak” ucap yaya"Emmm.." hanya itu yang terdengar dari kak ryan. Matanya pun masih setengah tertutup."Bangun. Enggak ke kantor ? Nanti telat" kata yaya memberitahu"Eh” kaget kak ryan. Dia langsung bangun dari tidurnya dan kaget saat melihat yaya yang berada di sana.
“Cantik. Singkat, namun mampu membuat perasaan ku bahagia”"Mana ryan ?" Tanya diana yang baru saja datangAstaga. Siang ini yaya kedatangan tamu yang tidak ada sopan nya sedikitpun. Kenapa dunia yaya berisi orang seperti diana ?.“Mana ryan ?” Tanya diana sekali lagi"Apa sopan bertamu seperti itu ?" Sinis yayaYaya sangat bosan dengan tingkah wanita ini. Dia bahkan sudah mengatakan nya berkali-kali. Dia sangat bosan."Gue enggak perlu ceramah dari lo" kata dianaYaya menatapnya sinis. Yaya tidak merasa sedang memberikan sebuah ceramah. Lebih tepatnya dia sedang melakukan sindiran."Kamu pikir ini rumahmu ?" Tanya yaya"Cepat keluar sebelum saya memanggil security lalu menyeretmu keluar" ucap yaya geram. Sudah cukup dengan semua tingkahnya selama ini.