Share

44’ Takdir yang tidak diketahui

Kamar yang berisi seorang manusia, dan seorang elf tersebut lenggang. Laki-laki bersurai merah itu menyunggingkan senyuman nakalnya kemudian menarik wajah perempuan yang ada di depannya dengan lembut, membuat si empunya menutup kedua matanya.

“Aredel … kenapa kau memejamkan matamu?” goda laki-laki di depannya yang tiba-tiba menghentikan tangannya.

Perempuan bersurai putih itu membuka kedua matanya, wajahnya panas nan memerah bak kepiting rebus di dalam kuali. Aredel menggelengkan kepalanya cepat kemudian berbalik membelakangi pria bersurai merah itu. Aciel tertawa kecil kemudian memeluk tubuh mungil Aredel dari belakang.

“Jangan peluk aku! Kau menyebalkan!” ketus Aredel dengan mulutnya yang mengerucut.

“Wah … sepertinya seseorang kecewa karena tidak jadi di cium,” goda Aciel seraya membalikkan tubuh Aredel, agar kembali berhadapan dengannya.

“Ti-tidak! Sudahlah aku ingin tidur,” gugup Aredel kemudian membalikkan lagi badannya membelakangi Acie

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status