Share

113. Pengakuan

Kini usia kandungan Zinnia telah menginjak tiga bulan. Perutnya sudah tampak membuncit. Setiap pagi Reyner mengelus perut sang istri dengan lembut.

"Sehat-sehat ya anaknya Papi," ujar Reyner.

"Iya, Papi," balas Zinnia senang.

Reyner yang sedang duduk sembari memeluk Zinnia menghentikan elusannya. Pria itu beralih memeluk pundak sang istri dari belakang.

"Sayang ...." panggil Reyner sembari menyandarkan dagunya pada ceruk leher sang istri.

"Kenapa, Mas?" tanya Zinnia sembari mengusap kepala suaminya.

"Kapan kita mesra-mesraan lagi kaya waktu itu, ya?" tanya Reyner dengan wajah lesunya.

"Emmm. Sekitar enam sampai tujuh bulan lagi, Mas," jawab Zinnia.

"Lama," protes Reyner.

"Ya iyalah, Mas. Namanya juga lagi hamil ya lama. Nanti juga ditambah nifas. Selesai nifas baru bisa," jelas sang istri.

"Hahhh." Reyner menghela napasnya.

"Sabar dong, Mas. Kan kalau orang sabar telinganya lebar," celetuk Zinnia mencoba me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status