Share

51. Special Moment

Wajah Adimasta sedikit memerah karena dia masih panas. Tapi hatinya girang, Clarissa manis sekali hari ini. Kekasihnya itu gembira setelah bertemu papanya, dan sedikit sendu karena rasa haru. 

"Kamu ga usah ikut repot ngurusin mahasiswa baru lagi. Buat apa kalau ujung-ujungnya kamu sakit?" Clarissa masih memandang Adimasta. 

"Yang kita lakukan itu pasti ada baiknya. Ga sia-sia. Dan semua yang kita kerjakan ada resikonya. Cuma demam juga. Ntar sore pasti udah baikan." Adimasta tersenyum dengan bibir tipisnya. 

"Beneran, harus baikan. Kalau kamu ga bisa kuliah, yang aku usilin siapa?" Clarissa nyengir. 

"Hee ... hee ..." Adimasta terkekeh. "Aduh, pusing." Adimasta memegang kepalanya. Ada yang berdenyut rasanya. 

"Masih sakit? Udah kamu tiduran aja." Clarissa memegang lengan Adimasta. 

Adimasta manut. Dia merebahkan badan dan kembali berbaring. 

"Tapi aku senang sakit gini." Adimasta tersenyum sa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status