Share

33.Cabar Hati

    Mirza tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Kenyataan yang harus ia terima, membuat Mirza seperti di pukul-pukul. Kepala terasa berat, nyeri, kejutan itu datang bertubi-tubi, di tengah dirinya yang belum bersiap diri. Benci, pasti ada di dalam benaknya. Pemuda tersebut memandang nanar lelaki yang bersimpu di hadapannya. Wajahnya terlihat bengkak, babak belur oleh hasil karyanya tadi. Mirza meraup wajah, mengatur napas, mengendalikan emosinya.

    "Lebih baik anda pergi sekarang, hari sudah mulai sore, pemilik rumah ini akan pulang sebentar lagi," ujar Mirza dengan wajah yang nampak penat. Dia membalikkan badan dan segera berlari masuk ke dalam rumah, mengurungkan niatnya keluar rumah. Membiarkan sang Mama menangis sesegukan, dan lelaki yang katanya ayah kandung itu masih bersimpu.

    "Maafkan Papa, Nak, Maaf," teriak Marvel. Mirza tidak menggubrisnya. Ia mantap berjalan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
kostomahsabira
masih banyak typonya kak T__T
goodnovel comment avatar
Sukmawati Dewi
penulisan nama yg sering keliru..sedikit mengganggu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status