Share

47.Luluh Lantak

   Setengah jam kemudian, mobil yang Axelle kendarai masuk ke dalam sebuah pelataran rumah sederhana. Resepsi dilakukan pada malam hari, sedang pagi tadi adalah waktu ijab, begitu yang dituturkan Freya sebelum Axelle turun dari mobil. Lelaki tersebut memutari mobil, ia membukakan pintu untuk sang istri siri. Untuk kemudian melihat sekeliling. Rumah-rumah penduduk tertata rapi berjajar, di dekat pelataran rumah kerabat Freya. Ada sebuah rumah berlantai dua. Rumah tersebut adalah rumah orang tua Freya. Sudah pasti rumah tersebut berdiri berkat Axelle. Lelaki itu tidak pernah merasa kecewa akan uang yang ia keluarkan. Yang membuatnya kecewa adalah penghianatan Freya.

    "Terima kasih," ucap Freya mengulas senyum.

   Axelle tidak menjawab, dia dengan dinginnya mendongakkan kepala. Freya meraih tangan sang suami dan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status