Share

Tamu Meletus

Pagi ini aku tiba di kampus hanya berselang beberapa menit sebelum dosen mata kuliah pertama memasuki kelas. Aku mengambil saputangan handuk biru muda dari tas dan mengusap wajah hingga leher yang berkeringat, akibat menjadi pelari maraton dari tempat parkir hingga kelas di lantai tiga.

Pada tengah-tengah pelajaran tiba-tiba perutku mulas. Susah payah ditahan hingga berkeringat, tetapi akhirnya tamu meletus tanpa permisi. Semerbak aroma menguar di sekitar dan membuatku cepat-cepat menutup hidung.

Satu per satu rekan di sisi kanan dan kiri melakukan hal serupa. Bahkan Tie dan Humaira yang duduk di depanku mengibas-ngibaskan buku sambil menoleh ke sana kemari. Aku berlakon tidak bersalah dan ikut mengibaskan tangan di depan wajah sambil memindai sekeliling.

Kala mata kuliah usai, kedua perempuan kompak berbalik dan memelototi yang seketika menjadikan nyaliku menciut. Aku menelan ludah sebelum memaksakan senyuman agar mereka tidak curiga. Namun, sedetik kemudian mereka serentak mencubi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status