Share

LUKA 23

"Maaf," ucapnya.

Aku tertunduk dengan wajah menghangat, kepalaku mengangguk pelan. Untuk pertama kalinya aku merasakan perasaan dan situasi seperti ini.

"Kamu istirahat, besok agenda kita masih padat," ucapnya lagi.

"Kamu juga," ucapku, sambil kembali menatapnya, senyum menghias bibir manis itu. Untuk sesaat kami masih saling bertatap, kenapa rasanya enggan sekali untuk berpisah. Apakah aku benar-benar mulai jatuh cinta ...

"Sudah malam, nanti aku bisa khilaf, aku balik kamar dulu," ucapnya kemudian.

"Iya," jawabku.

Pria itu hanya bergeming dengan senyum berbeda. Tak beranjak juga dari depanku.

"Katanya mau balik kamar?" tanyaku kemudian.

"Bagaimana aku bisa pergi, tangan ini terus menahanku," ucapnya sambil memegang kedua tanganku yang melingkari pinggangnya, sontak aku ingin menariknya tapi dia malah menahannya.

Wajahku semakin menghangat, bisa-bisanya aku tak sadar sedang memeluknya. Senyum jail, terulas di bibir itu, kembali aku menunduk menyembunyika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
lebih baik kmu jujur k Friska terserah dia mo berlanjut apa mo putus .tapi lebih baik kmu ngomong k Friska setelah kmu d lamar klga Ryan biar juga Friska g salah faham .takut nya Friska menyaka kmu mo balik k Dipta lagi ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status