Share

Bab 22

Lagi lagi aku melempar baju yang barusan kucoba ke atas kasur. Entah ini sudah gaun ke berapa, mungkin sudah lebih dari yang ke sepuluh kali. Namun tak satupun kurasa sreg di hati. Aku menggaruk tengkuk memandang tumpukan baju baju itu. Memperhatikannya lagi, barangkali ada yang bisa kupertimbangkan untuk kukenakan malam ini.

Kuhela napas panjang sambil terus berjalan mondar mandir di dalam kamar. Sepertinya aku mulai sedikit frustasi. Memang tak ada yang cocok semua baju itu!

Kesibukanku akhir akhir ini membuatku bahkan tak sempat membeli baju sehelaipun. Bukan hanya untukku, tapi juga untuk Ibu juga Aiswa. Oh, menyadari ini akupun jadi merasa bersalah pada mereka!

"Loh, kenapa diberantakin seperti ini, Aina!" protes Ibu begitu masuk ke dalam kamarku, mendapati pakaian yang berserak di kasur.

"Maaf, Bu! Biar nanti aku yang rapikan. Aku ada undangan acara kantor hari ini, Bu. Tapi lupa persiapan," jawabku jujur.

Ibu mengusap lembut bahuku, seolah mengerti kesulitanku. Tampak ia pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status