Share

Lamaran Kedua

"Mas, apa yang kamu lakukan?" teriak Yeni yang baru saja datang.

"Dia memberikan Zia jus kiwi, mustahil kalau dia tidak mengetahui hal itu," sentak Pak Santos dan Amran mengangguk.

Yeni menatap Zia tajam selama beberapa saat, lalu kembali ke arah Rania ketika Pak Santos dan Amran menatapnya.

"Mama minta maaf, Zia. Tapi harusnya kamu membela kakakmu di saat seperti ini," ujarnya tanpa merasa bersalah.

"Membela? Waktu Papa menamparku saja tidak ada yang membela. Anda saja tidak ikut-ikutan. Kenapa sekarang saya harus membela anak Anda?" tanya Zia lembut dengan senyuman yang tipis.

Kata-kata itu bukan hanya membuat Yeni diam, namun Pak Santos dan Amran juga tidak bisa berkata-kata.

"Ah, sudahlah. Tidak ada gunanya mengungkit masa lalu," pungkas Zia kemudian. "Oh iya, mulai sekarang aku akan tinggal di rumah ini."

Zia berjalan sedikit ke arah gerbang dan menyambut kedua orang pekerja spesial yang disiapkan Barata.

"Apa perjalanan kalian lancar?"

"Alhamdulillah lancar, Kak Zia. Terima kasi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
jangan kmu kasi kesempatan lagi tuk Amran .kasian Barata dia sdh menggumu .tolak lamaran Amran ko bisa Amrsn yg ada d sana ..
goodnovel comment avatar
Bunda Wina
wah Qu kira Zia mau di lamar bara eeh ternyata Amran yg melamar Zia kedua kalinya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status