Share

petaka malam pertama

Menatap nanar pada punggung lelaki itu, Bude tersenyummiris. Agaknya dia tak tega melihat adik kandungnya terlunta-lunta.

“Bude sedih lihat Papa kayak gitu?” tanyaku yang turutmelihat Papa pergi.

Tersenyum, Bude menoleh.

“Biar bagaimanapun Harjo tetap adikku, Lintang, sudah tentu Budesedih melihat nasibnya,” sahut Bude.

“Lalu kenapa Bude enggak mengizinkan Papa tinggal di sini?”

Lagi. Bude kembali tersenyum. Sebuah senyum yang sulitkuartikan.

“Terkadang manusia punya cara tersendiri untuk menyayangi. Samahalnya dengan Bude yang menyayangi Papamu. Jika dibiarkan tinggal di sini, sangatsulit untuk Papamu mengubah kebiasaan buruknya. Dengan begini, Papamu punyawaktu untuk merenung, meresapi setiap apa yang pernah dia lakukan. Semoga inimenjadi momen di mana Harjo menjadi pribadi yang lebih baik,” jelas Bude.

Mengangguk paham, diam-diam aku mengacungi jempol jalanpikiran Bude. Kelihatannya seolah Bude perempuan kejam yang enggan memaafkankesalahan Papa, tapi dibalik semua itu, Bude memili
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status