Share

TUDUHAN MERTUA DAN ADIK IPAR

Khaity dan mamanya hari ini main ke rumah orang tuaku. Katanya Mbak Rini bosan karena tidak ada teman. Menurut penuturan Mbak Rini kini ibunya sudah tidak lagi sering datang ke rumahnya. Selain karena sibuk berjualan makanan, Mbak Rini sudah bisa melakukan semuanya sendiri. Jadi emaknya juga tega melepas anak perempuan sulungnya memegang bayinya sendiri.

“Nitip mereka berdua ya, Nisa. Kalau rewel pulangin saja pakai taksi. Hehehe.” ucap mas Rama sebelum akhirnya mereka berdua turun dari mobil.

“Siap Mas. Bajai juga banyak kok.” balasku.

"Becak aja gimana? Lebih seru kayaknya." ledeknya lagi.

"Gimana kalau suruh jalan kaki, lumayan bikin langsing." Aku menimpali.

"Nenek sihir mah, bisa terbang Nis, jangan suruh jalan kaki, enggak bakalan mau."

“Enak aja,” sahut mbak Rini sewot.

"Hahaha." tawa renyah menyambut obrolan ringan pagi ini.

"Pamit duku ya, bye semua." pungkas Mas Rama.

"Hati-hati Beb, jangan lupa pulang bawa duit segepok." Mbak Rini berpesan.

"Iye ntar gua korupsi du
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status