Share

Bab 13

Melihat antrean di belakangku yang lumayan. Aku diminta untuk mempercepat pembayaran. Arti lainnya adalah tidak ada waktu lagi untuk berbicara lebih jauh dengan wanita itu. Aku pasrah dan berakhir pergi dari kafe dengan rasa penasaran yang masih tinggi.

Apakah aku salah orang atau dia hanya tidak mengingatku?

Ponselku berdering kemudian. Sebuah panggilan masuk dari Putri. Setelah tersambung, suaranya langsung terdengar dari seberang sana.

"Mas di mana?" katanya sebelum aku sempat mengucap salam.

"Di luar, Dik? Kenapa?"

"Gak papa, Mas. Lanjutkan aja." Ada jeda sejenak di sana. "Aku minta maaf ya hari ini gak bisa nemenin, Mas."

"Kenapa?" Aku mengernyit, kembali bertanya.

"Gak kenapa-napa kok, Mas."

"Kamu baik-baik aja 'kan?"

"Iya, aku baik-baik aja, Mas."

Aku yang khawatir.

"Kamu lagi di mana, Dik?"

"Di hotel, sih, ini, Mas."

"Mau Mas belikan sesuatu?"

"Enggak perlu repot-repot, Mas."

"Enggak repot, kok, Dik."

"Enggak, Mas."

"Bilang Mas kalau mau sesuatu." Aku berkata cepat.

"Kubilang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status