Share

bab 83. Komitmen Bersama

"Dokter, benarkah apa yang dokter katakan barusan?"

Dokter Marzuki kaget dan seketika menarik tangannya dari pipi Laila. Pipi keduanya memerah saat saling beradu pandang.

Jantung Laila berdebar kencang kedua tangan dan kakinya panas dingin. Tapi dia tidak ingin melewatkan momen saat dokter Marzuki baru saja mengatakan cinta padanya.

"Dokter? Kok diam? Tolong dong jawab pertanyaan saya?"

"Kamu ... sudah bangun tidur sejak kapan?" Dokter Marzuki justru bertanya balik.

"Saya sudah bangun sejak mobil ini berhenti di halaman rumah saya."

"Kalau begitu, ayo turun dari mobil, La. Kamu pasti sudah ditunggu oleh orang tua kamu." Dokter Marzuki masih berusaha mengalihkan pembicaraan nya.

"Saya tidak akan turun kalau dokter belum menjawab pertanyaan saya. Dari tadi lho dokter selalu mbulet kalau menjawab pertanyaan saya, padahal saya sudah satset menjawab pertanyaan dari dokter Marzuki," sahut Laila mengerucutkan bibirnya.

Dokter Marzuki tampak menyerah. Dia juga harus segera menurunkan Lai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status