Share

Cincin

Amanda sedang rehat di kamar. Dia sedikit bosan karena lebih banyak menganggurnya daripada bekerja. Sering dia memaksa membantu di dapur atau sekedar merapikan tanaman. Tapi para pembantu itu dengan kompak tidak membiarkannya. Salah satu yang membuatnya betah hanya keramahan dan canda lucu mereka saat kumpul di belakang. Tapi mereka kan juga harus mengerjakan pekerjaannya dan tidak melulu ngrumpi di belakang.

Dia mulai menscroll layar HP-nya melihat-lihat medsos dan aplikasi lainnya. Terbentik dalam benaknya ingin mengirim pesan pada Wisnu. Tapi pria itu pasti sedang sibuk. Amanda segan menganggunya.

Tiba-tiba pesan itu muncul begitu saja.

[Apa kau merindukanku?]

Pesan dari Wisnu membuat mata Amanda yang tadinya sudah mengantuk melebar lagi. dia pun membalas, [Eh, tidak sibuk Mas?]

[Ini sedang meeting, tapi aku merasa kau merindukanku jadi aku kirim pesan padamu]

Amanda reflek melihat tiap sudut atas ruangan mencari apakah ada CCTV di dalam kamarnya ini? tapi tentu tidak ada. Dia han
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status