Share

PERINGATAN MBAH WACI

"Ayo, Yuk, kita ngobrol di teras sambil duduk," ajak Sami pada Yuk Siti.

Perempuan bertubuh gendut itu menganggukan kepala. Ia mengikuti langkah Sami yang menuju ke teras.

"Silahkan duduk, Yuk. Saya ambilkan minum dulu."

"Jangan, Mbah. Enggak usah repot-repot. Saya cuma mau menceritakan apa yang saya lihat kemarin."

Sami pun duduk dan mulai menatap tajam wajah Yuk Siti yang serius. Hingga manik mata mereka saling bertemu. 

"Memangnya apa yang Yuk Siti lihat?"

"Malam itu, saya dan suami melihat seseorang yang berdiri di atas genteng rumah Mbah Sami. Kelihatannya seperti perempuan. Tapi dari penampilannya dia memakai kebaya dan jarik, seperti sinden."

"Haahh? Masa, Yuk?"

"Beneran, Mbah."

Sami terdiam sejenak. Begitu juga Yuk Siti. Ia menatap ke lantai rumah.

"Sepertinya dia itu dedemit, Mbah!" seru Siti kembali melihat ke Mbah Sami.

"Kok bisa sampean bilang begitu?" tanya Sami sedikit kaget.

"Soal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status