Share

Part 54

Pembicaraan yang melibatkan emosi berdurasi satu jam itu akhirnya ditutup dengan tangisan Hani yang menderu. Cukup membuat kepala Pram serasa retak karena pusing yang menyerang.

Bagaimana tidak, rasa sakit dan linu di sekujur tubuh akibat pengeroyokan David dan kedua temannya masih mencengkram, Hani menambahkan lagi dengan kedatangannya ke rumah dan mengadu tentang nasib rumah tangganya. Kepala Pram serasa mau pecah.

Berkali-kali Pram mengusirnya, baik secara halus maupun terang-terangan, tapi Hani tetap bergeming, tak beranjak sedikit pun dari tempatnya. Tapi Pram bukanlah pria kasar yang sanggup menendang seorang wanita keluar dari rumahnya. Yang dia lakukan hanya menggeram sambil meremas rambutnya gemas, lalu memutuskan untuk mengetuk pintu kontrakan Bu Ocha di sebelah dan menumpang tidur di sana.

Untuk malam itu, Pram merasa beruntung karena kebiasaan Bu Ocha yang selalu tidur larut malam itu ada gunanya juga. Di pukul satu dini hari, wanita setengah baya it

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status