Share

Part 73

Tegak dan berusaha bersikap tenang, Pram duduk di sofa single tengah menunggu Burhan yang menghadap manajer HRD di dalam ruangan.

Penampilannya tampak rapi pagi ini. Mengenakan celana basic hitam dan kemeja biru tua. Sepatu pantofelnya mengkilat licin tanpa noda. Rambut klimisnya membingkai wajahnya yang segar merona. Tak ketinggalan keharuman khas pria yang menguar dari tubuh tegapnya.  

Para karyawan wanita yang berada di balik kubikel sesekali meliriknya penuh tanda tanya. Bahkan ada beberapa yang melemparkan tatapan nakal menggoda sambil berbisik-bisik dengan sesama rekan kerja. Namun Pram tetap bersikap datar, walaupun merasa risih karena dirinya kini menjadi santapan mata para wanita.

Perfect! Pesona Pram memang tak terbantahkan.

Walaupun kepala tetap tegak, namun bola mata dia arahkan ke bawah. Sesekali dia melirik laju jarum jam tangannya. Sudah lewat tiga puluh menit dia duduk sendiri menunggu Burhan di dalam sana.

Pintu ruangan yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status