Share

Part 98

Pramudya.

Ia beranjak dari kursi di ruang tunggu, setelah terdengar suara panggilan boarding untuk para penumpang tujuan Jakarta harus segera memasuki pesawat.

Dengan langkah tegap namun bahu yang terlihat menurun, seakan sedang memikul beban berat, ia berjalan melewati gerbang pemeriksaan tiket, lalu menyusuri garbarata menuju pesawat yang akan ia tumpangi.

Setelah menghenyakkan diri di kursi tepat di samping jendela kiri, ia merebahkan kepala ke sandaran dengan pandangan terlempar ke arah luar. Terlihat dataran luas bandara Syamsuddin Noor yang sebentar lagi akan ia tinggalkan.

Pening yang hebat pun melanda, saat semua pengakuan yang terucap dari Bu Ocha, Burhan dan Mak Ayu terngiang-ngiang kembali mengaduk isi kepala. Pengakuan yang seharusnya terucap puluhan tahun silam di saat ia membutuhkan kasih sayang orangtua, justru ia dengar ketika stigma dirinya sebagai anak terbuang sudah terpaku kuat.

Bu Ocha, Rosalinda, entah siapapun namanya, kini b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status