Share

Wahyu Vs Cicak di dinding

“Raji buka matamu sudah waktunya kau turun gunung. Usaikanlah pertapaanmu ilmumu sudah cukup melampaui pendahulumu Kasturi. Maka pergilah ke kotamu berpakaianlah selayaknya orang gila untuk mencapai tahap akhir keilmuan yang kuberikan,” ucap petapa tanpa nama lalu menghilang kembali meninggalkan Mbah Raji yang tengah duduk bersila di sebuah batu besar di balik air terjun di sebuah gunung di daerah kelut.

Mbah Raji seketika membuka mata penuh seraya mengucap Alhamdulillah. Kini tingkat pemahaman dan pengetahuannya semakin tinggi jua. Matanya semakin jauh melihat dalam segi penerawangan sekali melihat beratus kilometer mampu iya pandang jua.

Kali ini matanya tertarik pada sosok anak SD yang sedang asyik mengerjakan tugas yang diberikan oleh sang guru di atas meja belajar. Bibirnya tersenyum otaknya merasa takjub tak menyangka sejauh ini pandangannya. Walau ia berada di kelut, iya masih bisa melihat seluruh kota Jombang dengan jelas tiap sudutnya.

Dalam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status