Share

Melamun

Dimas bersyukur. Niken yang sejak kasus tewasnya isteri tercinta menjadi amat perasa, emosional dan cenderung tertutup, belakangan semakin keluar dari kungkungan kesedihan seiring perkenalannya dengan Maia. Suatu hal yang ia ragu apakah akan cepat terjadi seandainya pertemuan dengan Maia tidak pernah terjadi.

Pertemuan demi pertemuan antara mereka semakin intens tejadi. Maia sendiri nampaknya menyukai kehadiran mereka. Sayang, kendati hal tersebut berulang terjadi, Maia masih tetap dengan sosoknya semula.

Misterius.

“Melamun terus.”

Dimas tersadar. Astaga, benar. Ia terlalu lama tenggelam dalam lamunannya. Kentang dan ayam goreng pesanannya juga mulai mendingin.

“Kenapa?”

Dimas masih enggan menjawab. Pura-pura sibuk untuk mulai menyantap makan malamnya.

“Tidak apa-apa.”

“Sungguh?“

“Sungguh.“

“Kau tak berpiki

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status