Share

dengan

Dengan nafas memburu dan perasaan panas, aku segera menelpon Hamid adik iparku yang bekerja di sebuah bank untuk membicarakan perihal jaminan kesehatan Mas Hamdan. Sebenci itu, tapi aku masih tetap berusaha peduli, entah kenapa aku mau melakukannya padahal aku muak sekali.

"Halo, assalamualaikum Hamid ...."

"Walaikum salam, Mbak," jawabnya dengan halus dan sopan.

"Maaf sebelumnya Hamid Saya ingin bicara sesuatu padamu," ucapku pelan.

"Kebetulan saya sedang berada di rumah sakit untuk melihat keadaan masam dan tapi ngomong-ngomong kenapa Mbak Aisyah tidak datang?"

"Aku sangat kelelahan hari ini Hamid, aku baru kembali dari pengadilan setelah jam 5 sore. Oh ya, tadi maura datang ke rumah dan minta uang dariku untuk biaya pengobatan Mas Hamdan."

"Kok minta sama Mbak, memangnya Mas Hamdan tidak punya uang sendiri?"

"Katanya tidak punya dan kartu BPJSnya menunggak, tunggakannya mencapai 5 juta dan jujur itu membuatku sakit kepala."

"Masak sih Mbak, sampai sebanyak itu, emangnya Mas Hamdan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yuni Erna
Kasih karma pada pelakor thor yg ngg tahu diri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status