Share

mundur atau bertahan

Pada akhirnya, luka dan sakit yang terakumulasi di hati menimbulkan rasa bosan, muak dan lelah. Rasanya, tak percaya hati ini mengapa sampai Mas Hamdan rela menukar nyawa demi cinta. Sampai sakit dan tidak bertenaga karena merindukan kekasihnya.

Dibanding aku terus terus makan hati berulang jantung, lebih baik, aku menyerah pada keinginan terbodohnya.

"Ibu, aku ingin menyerah," ucapku pada Ibu di rumahnya.

"Menyerah bagaimana?"

"Membiarkan dia menikah."

"Bolehkan saja dia menikah, tapi rumah dan semua aset harus jadi milikmu. Juga sebagian besar gaji Hamdan," ucap ibu dengan tatapan lurus ke depan.

"Sungguhkah ibu tidak peduli dengan perasaanku?" tanyaku sedih.

"Kesedihan Ibu melebihi dari apa yang kau bayangkan, tapi Ibu berusaha tegar agar kau juga bisa berpikir luas dan realistis. Membawa emosi pergi jauh dengan luka hati tanpa memikirkan masa depan dan kelanjutan hidup bukanlah jalan yang bijak Aisyah," ucap ibu meraih tanganku dengan lembutnya.

"Jadi, aku harus bagaimana Bu."

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status