Share

132. Dua Garis Biru

Satu bulan berlalu sejak kejadian itu, Vidia masih tetap betah menyendiri dalam kamar dan hanya keluar beberapa kali. Dia mengaku marah pada Ferdila yang cuek padanya. Padahal aku tahu kalau perempuan itu sibuk video call dengan David.

Sudah tiga hari ini pula aku merasakan mual dan muntah setiap pagi dan ketika mencium parfum stella di mobil suami. Sekalipun masih sedikit trauma, tetap saja aku membeli tespeck dengan harapan Allah mengijabah doa kami.

Aku membuka mata dengan pelan. Jantung berdebar tak ubahnya pacuan kuda. Ada rasa yang tidak bisa dijabarkan. Entah. Ketika mata terbuka pada detik ke lima, aku langsung berdiri sambil menganga.

"Dua garis biru?" gumamku tidak percaya.

Ya, di tespeck itu menampilkan dua garis biru walau salah satunya sedikit buram. Namun, aku tahu kalau hal itu tetap saja dikata positif. Untuk memastikan, jumat besok aku harus ke klinik kandungan.

Benda kecil yang kerapkali melukai hati meski bukan kesalahannya itu a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status