Saat Baskara terus menyalahkan Athalia, ibu Shylla menyalahkan Baskara atas kemalangan yang terjadi pada suami dan putrinya. Andai saja Shylla tidak mengenal Baskara, maka hal buruk tidak akan terjadi pada putrinya.
Wanita ini sama tidak tahu malunya dengan Baskara. Pada awalnya ia dan suaminya yang mendorong Shylla untuk mendekati Baskara karena harta keluarga Aryasatya, tapi sekarang mereka malah meletakan semua kesalahan pada Baskara yang telah merayu putri mereka.
"Apa yang kau lakukan di sini, Baskara? Saat ini istri dan anakmu yang ada di kandungan istrimu sedang menderita di penjara! Kau bahkan tidak melakukan apapun untuk membebaskan istrimu!" Ibu Shylla menatap Baskara tajam.
Baskara yang baru saja kembali ke rumahnya segera mendapatkan serangan dari ibu Shylla. Wanita yang seharusnya masih berada di rumah sakit untuk perawatan itu segera meninggalkan rumah sakit setelah tahu bahwa putri kesayangannya di penjara.
Wajah Baskara tampak sangat lelah
Setelah pekerjaannya selesai, Athalia mengemudikan mobilnya ke rumah sakit. Seperti yang sudah ia katakan, ia akan mengunjungi Kanaka.Athalia membuka pintu ruang rawat Kanaka, ia menemukan saat ini Kanaka tengah berada dalam pembicaraan terhadap seseorang di telepon.Menyadari keberadaan Athalia, Kanaka segera menyelesaikan panggilan itu. Ia bisa menunda membahas pekerjaannya demi Athalia."Kau sudah datang." Kanaka mendekat ke arah Athalia. Pria itu tampaknya sudah lebih baik dari kemarin."Ya," balas Athalia yang kini berdiri di depan Kanaka.Keduanya kini saling memandang untuk beberapa saat, sebelum akhirnya Kanaka mencium bibir Athalia. Mereka berada di dalam posisi ini untuk beberapa saat sebelum akhirnya Kanaka melepaskan Athalia."Apakah pekerjaanmu berjalan lancar?" tanya Kanaka."Ya. Semuanya berjalan lancar. Aku mendapatkan kembali kerja sama yang sempat terputus dengan beberapa orang.""Itu bagus." Kanaka berkata l
Yang mau beli pdf dan bukunya masih bisa ya.Pdf harga 50kBuku harga 100k belum ongkir, hanya ada tiga buku aja. Siapa cepat dia dapatMinat wa ke 085788190001 (Yuyun)***Setelah makan siang, Athalia kembali ke galerinya. Ia melanjutkan beberapa pekerjaan yang harus segera ia selesaikan.Pintu ruang kerja Athalia terbuka. Barbara masuk ke dalam mendekat ke meja kerja Athalia."Bu, seorang pembeli datang dan meminta agar Bu Athalia yang melayaninya." Barbara memberitahu Athalia. Ia sudah mencoba menangani pembeli baru ini, tapi pembeli itu hanya ingin Athalia yang melayaninya.Athalia melepaskan pekerjaannya. "Aku akan keluar." Athalia tidak menolak pembeli mana pun yang ingin membeli lukisannya."Selamat pagi, Tuan. Saya Athalia." Athalia memperkenalkan dirinya pada pria berumur sekitar empat puluhan di depannya.Pria itu menggerakan tubuhnya menghadap Athalia. Untuk beberapa saat pria itu tidak bicara. Ia hanya m
Pukul tujuh malam, Athalia telah siap. Ia mengenakan gaun hitam panjang off shoulder backless dengan tali spaghetti yang jatuh ke lantai. Selain itu Athalia juga mengenakan satu set perhiasan berlian hitam.Athalia tidak berani memperkirakan berapa harga perhiasan yang ia kenakan saat ini karena ia tahu bahwa berlian hitam langka dengan harga fantastis.Athalia merasa sedikit tidak pantas mengenakan perhiasan itu, tapi pada akhirnya ia tetap memakainya agar tidak mengecewakan Kanaka.Wajahnya saat ini telah disapu dengan riasan tipis. Athalia tampak sangat cantik dan berkelas. Ia juga mengenakan perhiasan yang semakin membuat penampilannya terlihat berkelas. Rambut panjangnya yang bergelombang ia biarkan tergerai dengan indah. Mobil Bentley Mulsanne tiba di depan galeri Athalia. Pintu kursi pengemudi terbuka. Kanaka dengan setelan jas berwarna hitam keluar dari sana. Malam ini ia menyetir mobilnya sendiri.Pada saat yang sama Athalia keluar dari galer
Setelah sarapan bersama Kanaka, Athalia diantar ke galerinya bersama dengan Kanaka.“Aku akan pergi ke luar negeri sore ini.” Athalia memberitahu Kanaka.Kanaka memiringkan wajahnya menatap Athalia. “Mendadak sekali.”“Tidak, sebenarnya itu sudah direncanakan sebulan lalu. Aku merupakan salah satu seniman yang terlibat dalam acara pameran yang akan diadakan di sana.”“Di mana itu?” tanya Kanaka.“London.”“Berapa lama?”“Satu minggu.”Hati Kanaka berdarah. Terakhir kali ia berpisah dengan Athalia, ia tidak mengetahui bahwa wanita itu tertimpa hal buruk. Selain itu ia juga menahan rindu yang menyiksa.Satu minggu bukan waktu yang singkat untuk seseorang yang tengah dimabuk asmara. Namun, Kanaka tidak bisa melarang Athalia.“Hubungi aku jika kau akan berangkat ke bandara.”“Baik.”Mobil Kanaka sa
Kanaka baru saja akan makan malam dengan Athalia saat Yasa mendekat ke arahnya.“Tuan, saya menerima kabar bahwa Nyonya Shylla melarikan diri.”Baik Kanaka dan Athalia, keduanya saat ini terkejut. Terlebih lagi Kanaka, ia telah memerintahkan petugas kepolisian untuk lebih memperhatikan Shylla, bagaimana wanita itu bisa melarikan diri.Yasa menjelaskan kronologi kejadian yang terjadi setengah jam lalu. “Saat ini pihak kepolisian masih terus mencari keberadaan Nyonya Shylla.”“Segera temukan wanita itu. Juga cari tahu siapa yang membantunya. Wanita itu tidak mungkin bisa melarikan diri jika hanya mengandalkan Baskara dan keluarga Airlangga.” Kanaka bicara dengan tenang. Tidak peduli ke mana pun Shylla pergi, ia pasti akan membuat orang-orangnya menemukannya.“Baik, Tuan.” Yasa kemudian undur diri.Kanaka memperhatikan wajah Athalia yang sedikit tidak senang setelah mendengar kabar dari Yasa. Kana
Acara pameran tengah berlangsung, sebuah ruangan besar disulap menjadi sebuah galeri raksasa di mana ada ratusan lukisa yang terpajang di dinding.Athalia berdiri di dekat lukisan yang ia pamerkan. Di sebelahnya ada Barbara yang menemani.Beberapa orang mendatangi lukisan Athalia, mereka menanyakan makna dari lukisan Athalia, dan Athalia menjelaskannya dengan antusias. Tiga lukisan Athalia sudah laku terjual, hanya tersisa beberapa lagi.Di pameran yang diadakan setiap satu tahun sekali ini terdapat banyak pelukis yang ikut berpartisipasi. Mereka meletakan karya terbaik mereka agar menarik minat pembeli.Uang yang didapatkan dari acara pameran tersebut akan disumbangkan pada beberapa lembaga sosial yang berhubungan dengan pendidikan anak kurang mampu.Pada tahun lalu, Athalia berhasil menjual seluruh karyanya dan menghasilkan satu juta dolar. Athalia berharap tahun ini ia seluruh karyanya juga habis terjual.Waktu berlalu, Athalia kini sedan
Ponsel Kanaka berdering. Ia segera menjawab panggilan dari kakeknya.“Halo, Kakek.” Kanaka menyapa kakeknya.“Kegilaan macam apa yang sedang kau lakukan, Kanaka? Dari semua wanita, kau memilih wanita yang tidak bisa melahirkan seorang anak! Segera putuskan hubunganmu dengan wanita itu!” Kakek Kanaka membalas sapaan Kanaka dengan kemarahan.Kanaka sudah tahu, cepat atau lambat keluarganya pasti akan mengetahui tentang hubungannya dengan Athalia.“Kakek, aku akan membicarakan ini denganmu setelah menyelesaikan pekerjaanku di London.” Kanaka tidak ingin membicarakan tentang hal ini di telepon. Ia lebih baik menjelaskan secara tatap muka.“Tidak akan ada pembicaraan lagi. Segera tinggalkan wanita itu atau kau akan melihat kakekmu mati!” Pria itu memberi ancaman serius. Ia benar-benar tidak mengerti kenapa cucunya menyukai wanita seperti Athalia. Status janda janda saja sudah buruk untuk
Hari ini merupakan hari terakhir Athalia dan Kanaka berada di London. Setelah pekerjaan mereka beres, Kanaka membawa Athalia untuk berkencan. Keduanya pergi ke sebuah taman di pusat kota London.Kanaka berhenti sejenak memikirkan tentang penolakan keluarganya terhadap Athalia. Ia akan mencari jalan tengahnya nanti.Athalia dan Kanaka mengenakan pakaian tebal karena cuaca saat ini sedang dingin.Kanaka meraih tangan Athalia, ia mengenggamnya lalu memasukannya ke dalam saku jaketnya. Setelah itu mereka mulai melangkah di sepanjang jalan taman yang luas itu.Di taman itu terdapat banyak pengunjung, entah itu pasangan atau keluarga kecil. Mereka tampak menikmati suasana tenang di tempat itu.Mata Athalia beralih ke penjual es krim di tempat itu. Entah kenapa ia merasa sangat menginginkan es krim itu.“Kau mau?” tanya Kanaka. Pria itu tampak mengerti apa yang dipikirkan oleh Athalia saat ini.“Ya, mereka tampak leza