Share

Menginap di Hotel

"Sayang, kamu akan ke mana?" Adrian berteriak kencang saking frustasinya sebelum tubuh Naomi benar-benar menghilang dari pandangan matanya.

Sayang seribu sayang, Naomi yang terlalu marah, tidak menoleh apalagi memberitahunya ke mana dia akan pergi. 

"ARGGHHH!" Teriak kencang-kencang pun tidak berguna lagi rasanya, tapi Adrian melakukannya spontan demi melampiaskan emosinya pada diri sendiri. Dia juga memukul tembok berkali-kali sampai buku tangannya memar dan perih, namun itu tak terasa sama sekali. Hatinya lebih sakit, layaknya pas bunga yang jatuh ke lantai dan hancur berkeping-keping. 

"Tuan, kenapa biarkan Nyonya Naomi pergi? Dia seorang wanita yang sedang hamil. Pasti berat untuknya. Lalu, ke mana pula dia akan pergi malam-malam begini? Kasihan dia." Suara Bi Inah parau, karena wanita tua itu sedang menangis sampai hidungnya penuh ingus. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status