Share

Kesempatan

Bagi Abraham, keadaan ini masih belum tepat untuk memikirkan bagaimana jadinya keluarganya kedepan, dan yang terpenting sekarang ini adalah fokus dalam keselamatan putrinya. Sejak kedatangan anak kecil bernama Bastian tadi ia terpaksa menghindar terlebih dahulu. Belum sanggup untuk mengahadapi situasinya.

Meskipun sebenarnya, jauh di lubuk hatinya yang paling dalam ia mengagumi bocah yang tampan bernama Bastian. Mungkinkah dia merasa tak percaya diri karena sepertinya ia tak pernah hadir sebagai kakak yang sesungguhnya?

Kembali ia mendatangi ruang perawatan Intan. 

Dari kaca pembatas, ia melihat putrinya yang sedang menatap kosong kearah putranya. Wajahnya pucat, dan tubuhnya masih tampak terbaring lemah. Tapi ia sungguh ingin menemuinya.

Haruskah ia hadir diantara mereka? Abraham meragu. Rasa malu seakan mendominasi perasaannya, ia mulai mengepalkan tangannya. Mencari kekuatan untuk bertemu putrinya.

"Ayah..." Intan bergumam, memanggil ayahny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status