Share

Kesepian

Meskipun sangat mengantuk, Baskoro akhirnya menurut duduk di samping Intan sementara Intan mengemudi. Ia memang sangat mengantuk dan letih.

"Bagaimana kalau kita bertemu ayah?" Intan membuka percakapan saat mobilnya mulai melaju.

"Selarut ini?" tanya Baskoro malas.

"Benar juga, ini sudah terlalu malam. Jadi kita ke rumah kontrakan saja."

"Hmmm, kita? Benarkah? Kita berdua? Itu yang kuharapkan," ujarnya sambil nyengir.

Intan menautkan alisnya. "Apa yang kau pikirkan? Jangan mimpi!"

"Hhhhhh! Jadi kapan kita menikah? Kau tahu, aku sudah terlalu lama menduda."

Intan memutar bola matanya, seharusnya dirinya yang menuntut itu.

"Jadi kapan?" balas Intan mencibir.

"Itu semua karena ayahmu. Seharusnya dia memutuskan siang itu, sehingga kita tinggal membahas kapan pernikahan kita selenggarakan. Sehingga mungkin malam ini aku sudah bisa tidur sambil memelukmu," ia semakin narsis.

"Terserah! Urus

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status