Share

Part 41

"Alula?" 

"Kak Bara?" 

Mengapa ada dia di sini? Apa dia suaminya tante Nesya? Tapi, rasanya nggak mungkin, sebab tante Nesya umurnya sudah empat puluh lebih, sedangkan kak Bara sekitaran tiga puluh lima. Tapi, bisa jadi kan, kalau kak Bara suka yang lebih tua? 

Dengan durasi yang cukup lama, kami saling bertatapan. Aku nggak tahu apa arti tatapannya padaku, sedang arti tatapanku padanya, adalah rasa heran kenapa bisa bertemu di sini, dan berbagai pertanyaan yang muncul di kepala. 

Hingga akhirnya, sebuah suara mengalihkan tatapanku dari kak Bara. suara itu adalah deheman dari mbok Inah, yang sedari tadi berdiri di sampingku. Mungkin dia juga ikutan heran sepertiku, bedanya, herannya mbok Inah, kenapa aku dan orang di hadapanku ini saling memandang. 

"Eh, Mbok, saya mau langsung pulang, ya," ucapku pada mbok Inah, dengan sedikit grogi, karena orang di hadapanku masih setia memandangiku. 

"Iya, Mbak. Kata nyonya,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status