Share

Kedatangan Tak Terduga

Nea berusaha untuk fokus akan tetapi gagal. Nyeri pada perutnya tidak bisa diajak kompromi. Sejak tadi ia terus memegangi perut. Sesekali terdengar suara ringisan kecil dari mulut gadis itu.

“Ne, kamu nggak papa?” tanya teman kerja Nea yang duduk bersebelahan dengannya.

Kepalanya menggeleng tetapi mulutnya berkata lain. “Iya.”

Teman kantor Nea pun merasa bingung. Ia mendekat ke arah gadis itu dan memeriksa suhu tubuhnya, tidak ada yang salah. Suhu tubuhnya normal.

“Kamu lagi datang bulan?” bisiknya.

Nea mengangguk.

“Sebentar aku ambilkan air hangat dulu.”

Nea mengangguk. “Mbak Ay, aku tidur bentaran ya.”

“Tidur aja, aku pergi ambil bentar.” Ayu teman sekantor Nea pun terburu-buru keluar ruangan untuk mengambilkan air hangat dan obat untuk Nea. Sementara gadis itu sudah merebahkan kepala di atas meja dengan kepala terpejam.

“Nea, ini airnya.” Ayu menggoyangkan lengan Nea.

“Taruh di atas meja aja, mbak. Nea mau tidur bentaran,” lirihnya.

“Oke, tiduran aja. Kerjaan kamu juga ud
Gana Dahayu

Hai, welcome to my story, hope you like it, please give me comment, and share this story

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status