Share

77. Kantor

"Almarhum Bapak punya pribadi yang hangat dan juga sabar banget Mas. Jadi kehilangan sosok Almarhum Bapak semuanya jadi sangat sulit." Diandra berusaha mengatur pernapasan yang sudah tidak teratur.

"Setelah itu, bangkit dari rasa kehilangan itu juga gak mudah Mas."

"Lalu, sekarang gimana?" Tanya Zaid.

"Tempat Almarhum Bapak di hati Diandra masih sama. Menempati tempat yang sangat spesial, Mas. Kehadiran Bapak dan kepergian Bapak sama sama membekas di dalam sini!" Diandra memegang dadanya.

"Mas tahu. Kehilangan sosok Bapak pasti merubah cara kamu melihat dunia," Zaid berusaha sangat keras agar tidak salah bicara.

"Pasti mah itu Mas. Setelah Bapak pergi untuk selamanya, tirai tirai impian yang ingin sekali Diandra buka, harus menjadi sekedar masa lalu."

"Kamu punya impian apa yang belum terpenuhi Di?"

"Kamu punya impian apa yang belum terpenuhi Di?"

"Hemm.. Itu," Ucap Diandra.

"Itu apa?"

"Itu hanya impian lama Mas. Diandra tidak punya waktu untuk mewujudkannya sekarang. Rasanya bu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status