Share

Bab 44. Bukankah dia anak laki-laki kebanggaan Anda?

Soebahir melewati lorong menuju ruangan kerjanya—tempat yang selalu dia habiskan jika sedang di rumah. Dia masih tidak menyadari, jika di balik pintu ruangan yang dia dorong ada seorang penyusup yang tengah menunggu.

Mendengar suara pintu terbuka Rumi memutar kursi dan langsung menunjukkan diri dengan gaya tengil—kaki bersila di atas meja tepat di atas tumpukkan map dan tatapan tertuju pada kadatangan Soebahir. Kemudian melambaikan tangan manyapa guna membuat Soebahir terkejut.

Sadar sosok Mas Ganteng muncul di ruangan kerjanya, Soebahir langsung terbelalak terkejut. Dia menganga cukup lama. Sebab entah bagaimana caranya laki-laki yang kini menjadi musuhnya bisa masuk ke dalam ruangan kerjanya.

“Mengejutkan sekali Anda bisa datang ke sini sendirian.” Soebahir menye

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status