Share

Bab 33. Pertemuan Maria dengan sang Papa

Arkan berdiri, dia menatap sang papa dengan wajah sembabnya. "Dia Uri, putri kecil Papa yang sudah meninggal."

Bagai disambar petir, Bagus melotot terkejut pada anak sulungnya ini. "Apa kamu bilang?"

Arkan mengusap jejak air mata di pipinya. Dengan menyematkan senyuman kecil, Arkan menepuk pelan bahu Bagus. "Kita bicara di ruangan Arkan."

Sekali lagi Bagus melihat istrinya yang masih berpelukan dengan perempuan muda yang dikatakan putrinya itu sebelum mengikuti Arkan menuju ruangannya. Dia begitu penasaran dengan apa yang diucapkan Arkan, bukankah putrinya sudah meninggal belasan tahun lalu? Arkan sendiri yang mengatakan kalau Uri putrinya ikut terbakar dalam mobil itu.

"Jelaskan ucapanmu tadi!" Bagus segera menodong Arkan saat pintu sudah tertutup rapat.

Arkan mendudukan tubuhnya di sopa yang terdapat di ruangannya. "Dia Maria Nurindah, adik Arkan yang kecelakaan belasan tahun lalu. Uri tidak ikut terbakar dalam mobil. Orang yang terbakar dal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status