Share

Bab 23. Hanya Segitu Nyalinya

Rasa kaget ini belum reda, dia sudah mengejutkanku dengan yang lain.

"Ini!" ucapnya lagi dengan menyodorkan piring kosongnya kepadaku. Aku menatapnya tidak mengerti apa maksudnya si Vampir ini.

"Ambilkan saya!" perintahnya.

Aku ingat kalau Bapak lagi kambuh manjanya, dia meminta Ibu untuk mengambilkan makanan. Seringkali aku meledek mereka yang sok-sokan romantis. “Jadi wanita memang seperti ini. Harus bisa meladeni suami supaya cintanya awet,” ucap Ibu disetujui Bapak yang hanya senyum-senyum manja.

Itu kan untuk pasangan. Namun, untuk kali ini kan….

"Nasinya dikit, rendang satu potong, sambal goreng dan sayur nangka. Kasih sambal hijaunya dikit!" perintahnya lagi dan seperti orang terkena hipnotis aku menuruti apa maunya. Ini kali pertama aku disuruh mengambilkan makanan oleh laki-laki. Terasa aneh saja, apalagi dia seorang bos yang menurutku mulai bertingkah aneh.

"Terima kasih!" ucap dengan senyum lebarnya yang memusnahkan predikat vampir seketika.

Aku bengong melihat keajaiban
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zabdan N Iren
hahaha..awak kirian benar tadi si litu ngamuk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status