Share

Pertemuan

🏵️🏵️🏵️

 

Cinta itu kadang tidak dapat dimengerti. Ketika Sarah selalu bersabar menjadi pendamping hidup Wisnu, sang suami justru memberikan hatinya kepada wanita lain. Wisnu tidak pernah menganggap Sarah sebagai seseorang yang telah hadir dalam kehidupannya.

 

Sekarang Wisnu justru memiliki niat untuk mengusir Sarah dari rumah setelah mengetahui kehadiran Sandra di Surabaya. Laki-laki itu tidak pernah menyadari bahwa wanita yang sudah dia nikahi ternyata menyimpan cinta untuknya.

 

Sarah tidak mampu menepiskan perasaan yang tiba-tiba tumbuh untuk sang suami. Dia sangat sadar kalau Wisnu selalu menyakiti dirinya hampir setiap hari. Namun, rasa yang telah ada kini tidak dapat terelakkan.

 

Sarah mencoba untuk kuat menerima kenyataan pahit yang terjadi kepadanya. Dia pun memejamkan mata dan berharap segera tiba ke alam mimpi agar dapat mengurangi rasa sakit yang kini datang menghampiri dirinya.

 

“Saya yakin, kamu pasti dengar pembicaraan saya di telepon.” Sarah tiba-tiba terkejut mendengar suara Wisnu. Ternyata sang suami kini sudah duduk di sampingnya.

 

Walaupun Sarah telah berusaha agar segera menuju alam mimpi dan melupakan apa yang dia dengar, tetapi tidak berhasil. Dia belum mampu menghapus rasa cemburunya ketika Wisnu berbicara melalui telepon dengan Sandra. Dadanya terasa sesak mengingat kejadian itu.

 

“Ada apa, Mas?” Sarah membuka mata dan berusaha bersikap tenang di samping Wisnu.

 

“Jangan bilang kamu pura-pura nggak tahu kalau saya tadi ngobrol dengan Sandra di telepon.” 

 

“Sandra wanita yang Mas cintai?” Sarah memberikan jawaban dengan santai.

 

“Iya. Dia udah kembali ke kota ini. Besok saya akan menemuinya.” Dada Sarah kembali sesak mendengar penuturan Wisnu.

 

“Mas bahagia?”

 

“Itu bukan pertanyaan. Saya nggak hanya bahagia. Saya justru ingin segera membawanya ke rumah ini. Dia jauh lebih pantas menjadi istri saya dibanding dirimu.”

 

“Apa karena Mas mencintainya?”

 

“Iya. Satu hal lagi. Kamu nggak berguna! Mana anak yang kamu janjikan?”

 

“Saya benar-benar minta maaf, Mas. Ini bukan kemauan saya. Apa yang harus saya lakukan?”

 

“Segera hamil dalam waktu dekat ini!” Wisnu langsung berbaring lalu meminta Sarah melaksanakan kewajibannya sebagai istri.

 

Sarah tidak mengetahui apa yang kini ada dalam benak Wisnu. Sarah juga tidak tahu bahwa sang suami kini membayangkan kalau wanita yang sedang bersamanya adalah Sandra. Wisnu bahkan sudah tidak sabar agar hari berganti esok. Penantian panjangnya untuk bertemu sang pujaan hati akan segera terwujud.

 

Malam ini, Sarah kembali menitikkan air mata seperti awal penyerahan dirinya kepada Wisnu. Namun, kali ini wanita itu menangis bukan karena tidak ikhlas menjalankan kewajibannya. Dia sedih karena sang suami selalu mengungkit janji yang dulu telah mereka sepakati.

 

“Saya kasih kamu waktu satu bulan lagi. Kalau kamu belum juga hamil, saya akan mengusirmu dari rumah ini.” Wisnu melontarkan pernyataan menyakitkan itu setelah selesai menjalankan hasratnya bersama Sarah.

 

Sarah tidak memberikan jawaban. Dia hanya terdiam. Wanita itu tidak mampu membendung air matanya yang kini telah menganak sungai. Dia pun segera membenahi diri lalu beranjak ke kamar mandi. Di ruangan tersebut, Sarah menagis lebih kencang.

 

Sarah sangat bingung jika dirinya belum hamil juga dalam waktu dekat ini. Dia tidak tahu bagaimana caranya akan menjelaskan semuanya kepada Pak Dimas dan Bu Ratna kalau Wisnu benar-benar mengusirnya dari rumah. Sarah tidak ingin melukai perasaan orang-orang yang dia sayangi.

 

Sementara Wisnu tidak peduli sama sekali dengan apa yang Sarah rasakan. Dia tahu kalau wanita yang telah berstatus sebagai istrinya tersebut menangis sejak tadi. Namun, wisnu tidak ada niat menunjukkan perhatian di depan Sarah karena baginya, wanita itu hanyalah pelarian semata.

 

 

🏵️🏵️🏵️

 

Waktu menunjukkan jam dua belas siang, Wisnu segera bergegas keluar dari kantor menuju tempat yang telah dia janjikan kepada Sandra tadi pagi. Laki-laki tampan itu sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan sang pujaan hati.

 

Sepuluh menit perjalanan yang Wisnu tempuh dari kantor hingga akhirnya tiba di kafe yang sejak dulu menjadi tempat favoritnya bersama Sandra. Wisnu segera menuju meja yang telah dipesan. Di sana telah menunggu seorang wanita yang selama ini dia rindukan.

 

Tropical Coffee merupakan kafe yang mengusung konsep tropical. Kafe tersebut buka dari jam sembilan pagi hingga jam sepuluh malam. Kafe itu menyajikan nuansa layaknya sedang berlibur ke Bali. Tak hanya desain ruangannya yang cantik, tetapi menu yang disajikan juga tidak kalah menarik. 

 

Tropical Coffee sangat cocok untuk orang yang sudah mulai jenuh dengan minuman kopi biasa. Di sini tersedia kopi yang dipadukan dengan berbagai buah khas daerah tropis. Salah satu minuman favorit di cafe ini yaitu campuran kopi dan semangka yang terbentuk dalam tropical iced latte.

 

“Sayang.” Wisnu langsung merangkul wanita yang telah menyambutnya di meja yang mereka pesan.

 

Sandra langsung berdiri saat tadi melihat Wisnu berjalan ke arahnya. Dia sangat merindukan sosok yang sudah dua tahun tidak bertemu dengannya. Dia sengaja ingin bertemu dengan Wisnu karena ingin membicarakan hal yang sangat penting.

 

“Aku kangen kamu, Mas.” Sandra menitikkan air mata kebahagiaan.

 

“Kenapa kamu ninggalin aku, Sayang?” Wisnu pun melepas pelukan lalu memegang kedua pipi Sandra. Dia tidak memedulikan beberapa pasang mata tertuju ke arah mereka.

 

“Ceritanya panjang, Mas. Kita duduk dulu.” Kedua insan itu akhirnya memilih duduk saling berhadapan.

 

Wisnu langsung memberikan bucket bunga mawar merah yang sengaja dia bawakan untuk Sandra. Tadi dia meletakkan kembang indah tersebut di meja. Sang pujaan hati merasa terharu melihat keromantisan yang Wisnu tunjukkan.

 

“Kenapa semua kontak kamu nggak bisa dihubungi? Kamu sengaja menghindariku, Sayang?” Wisnu kembali melontarkan pertanyaan.

 

===============

Nova Irene Saputra

Apa alasan yang akan Sandra berikan kepada Wisnu?

| Like

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status