Share

13

“Ris, ayo pulang. Sudah sangat sore. Kamu mau cari kamar kost, bukan?” Dokter Vadi membuyarkan lamunanku. Lelaki itu bangkit dan menarik ujung kemeja untuk mebenarkan letaknya. Aku yang merasa begitu kenyang dan mulai mengantuk ini, bangkit perlahan sambil berpegangan pada sebuah tiang bambu besar.

            “Iya, Dok, eh, Mas.” Aku menatap tak enak hati padanya. Lelaki itu hanya mendengus kecil.

            “Jangan kaku benar hidupmu, Ris. Ini bukan masa penjajahan kolonial Belanda.”

Lelaki itu melangkahkan kakinya dan mendahuluiku. Tubuh tinggi dengan pundak bidangnya itu menutupi setengah pandanganku. Kalau dilihat dari belakang begini, dr. Vadi sangat gagah. Apalagi dari depan. Wajar sih kalau mantan pacarnya serupa dengan artis papan atas seperti Nadya. Tak berdanda tebal saja bisa seglowing itu. Apalagi kalau d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status