Share

19. Mengumpulkan Serpih Petunjuk

“Welcome to writers’ lounge!”

Adisti, bersama Chelsea yang menemaninya diskusi sepanjang pagi di pinggir kolam renang, mengacungkan fruit punch saat Biyan datang. Pria itu tertegun sesaat sebelum tersenyum simpul dan mendekati mereka. Dia juga serius saat mengabari akan datang membawa laptop pada salah satu pesan yang dikirimkan.

“Aku ke dalam dulu.” Chelsea mengambil tablet dan minumannya; seakan-akan tahu kehadirannya tak diperlukan dalam pertemuan itu. “Kalau mau tambahan, fruit punch-nya bisa diambil di kulkas. Have fun!”

Adisti merapikan tempat yang diduduki Chelsea, sementara Biyan menaruh laptop di meja pendek. “Apa aku ganggu meeting kalian?”

“Enggak sama sekali. Brainstorming kami udah beres dari sejam lalu,” tukasnya. “Terus aku kepikiran fruit punch yang kamu pesan di taverna. Ya udah sambil nunggu, kami bikin dalam porsi lebih banyak.”

“I feel honored.” Biyan terkekeh, lalu menerima minuman yang disiapkan perempuan itu. “Seharusnya aku yang bawa sesuatu ke sini, soalnya ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status