Share

BAB 77

"Bagaimana dengan keadaan Austin?" tanya Kenny begitu ia sadarkan diri.

"Dia masih di ruang operasi, kau sebaiknya tak usah memikirkan dia, pria pembawa sial sepertinya tak perlu kau khawatirkan," balas Julie yang masih tak menyukai Austin.

Kenny tak mendengarkan perkataan ibunya, ia melepas jarum infus di tangan dan berjalan keluar mencari keberadaan Austin. Rasa cemas melingkupi hati, ia tak memperdulikan tubuh lemahnya, ia sangat mengkhawatiran keadaan Austin.

"Mengapa kau berlari seperti itu?" Tanya Tuan Thomson saat melihat sang cucu berlari medekatinya.

"Bagaimana keadaannya, Kek?" tanya Kenny cemas.

"Masih belum ada kabar, ia masih di dalam. Lebih baik kau kembali ke kamarmu, biar kami yang menunggunya di sini," balas Tuan Thomson.

Kenny menggelengkan kepala tak ingin menuruti perintah sang Kakek, ia ingin menunggu Austin dan mendengar sendiri bagaimana keadaannya. Austin terluka karena menolongnya, hatinya tersentuh dengan apa yang Austin lakukan padanya.

Tak ada yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status