Share

Bab 74. Aku Tidak Butuh Warisan!

Agung terkesiap, kalimat itu bak peluru yang menghunjam jantungnya, sangat menyakitkan. Namun, dia tak berdaya sama sekali dan memilih tetap menjalankan hukumannya. Yang terpenting sebentar lagi dia akan mendapatkan uang puluhan juta. Bahkan sembari lari di tempat, dia sekilas tersenyum karena sejujurnya total dari semua menu yang ada di kafenya hanyalah sekitar 20 juta-an saja.

Namun, tidak semudah itu. Di titik ini saja napasnya mulai terengah-engah, padahal kurang dari 50 kali lari di tempat. Bahkan semangatnya mulai kendor dan memperlambat gerakannya.

“Jangan curang!” bentak Anton. “lari bukan malah jalan di tempat!”

“Baik, Pak.” Agung spontan mempercepat gerakannya kembali.

Hingga sekitar 2 menit kemudian, akhirnya Agung mengaku nyerah, “Aku nggak kuat lagi, kakiku rasanya mau patah,” ucapnya hampir tidak terdengar jelas karena napasnya terengah-engah seirama dengan jantungnya yang berdetak kencang.

“Terima kasih, usaha Bapak untuk menghiburku cukup berkesan,” ucap Raja dengan w
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sazizi mat piah
sepertinya sangat bagus
goodnovel comment avatar
wella meitri
kaya sinetron indosiar banget thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status