Share

Bab 107

Setelah sampai di rumah sakit, Irfan merasa sedikit lega melihat sang Papa sudah berada di ruang rawat inap.

Namun, hati Irfan masih terasa teriris saat menghadapinya.

"Pa," panggil Irfan dengan suara lirih, merasa sangat bersalah.

Akan tetapi, rupanya kesalahan Irfan kali ini tak dapat begitu saja dimaafkan. Sang Papa, pria paruh baya yang selama ini selalu menjadi pelindung baginya, kini menoleh ke arah lain seakan enggan melihat wajah anaknya.

"Kau benar-benar lelaki jahat," ujar sang Papa dengan penuh kekecewaan.

‘Apa Kevin benar-benar membuat Papa terluka sebagai balasan atas tindakanku?’ gumam Irfan di dalam hati.

"Apa kau tahu betapa papa kecewa padamu, Irfan?" lanjut sang Papa dengan nada tajam. "Kau bahkan bekerja sama membantu Galen dan Mika untuk menculik Zara, istri Tuan Adamson, demi keuntungan sendiri. Bukankah seharusnya kita melindungi mereka, bukannya menyakiti setelah bantuan yang selama ini beliau berikan untuk kehidupan Kita?" tegas Papa Irfan.

Mendengar ucapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status