“Pegang tangannya!” teriak salah satu orang yang ada di ruang itu.Kevin tak bisa melawan dan dia mulai dipukuli.BughBughTidak hanya rahangnya tapi juga perutnya mendapat pukulan.Kevin mengeluarkan darah segar, sang papa mertua tampak tersenyum bahagia.“Mampus kau!” umpatnya penuh amara.“Kalian kalau berani satu lawan satu, jangan menjadi lelaki pengecut,” ucap Kevin penuh amarah.Zara tak suka melihat suaminya menantang para preman itu.“Aku akan menghubungi Tuan Mark untuk mencabut izin tinggal kalian di tempat ini!” ancam Kevin.Pria paruh baya yang mendapat bogem mentah dari Kevin meminta anak buahnya melepaskan Kevin.“Diam kau gembel.”Galen tampak sangat marah pada sang menantu.“Zara aku mohon jangan pernah kau menuruti permintaan terkutuk Papa angkatmu ini.”Kevin menatap Zara dengan penuh permohonan. Dia tak ingin sang istri dijual oleh sang mertua.“Kau pikir kalau bukan Zara yang menyelamatkan perusahaan siapa yang bisa membantuku huh? Jadi saranku kalau kau tak mau
“Kembalikan semua uang yang sudah kau ambil!” bentak pria berpenampilan perlente itu.Galen tercengang, uang lima miliar itu sudah dia gunakan semua dan harusnya sekarang dia dapat lagi bayaran tambahan yang dijanjikan.“Tidak Tuan, sabar dulu. Mereka tidak tahu apa-apa,” ujarnya gugup.Galen menatap sang menantu dengan tatapan penuh kebencian. Dia tak menyukai cara Kevin datang dengan pria asing dan menggagalkan rencananya.Semua kejadian ini karena ulahmu, aku sangat membencimu,” ucapnya kesal.“Tapi Zara tak mau dijual Pa. Zara bukan barang dagangan.”Zara tetap menolak seperti saat pertama kali dia dibawa ke tempat menyeramkan ini.Sang artis sedikitpun tak menaruh curiga kalau Galen tega melakukan ini padanya. Hatinya sangat sakit.“Jadi kkau menjual anakmu tanpa persetujuannya?”Tangan kanan sang mafia tampak begitu marah pada Galen.“Sa–saya-”Belum sempat Galen menyelesaikan kalimatnya pria perlente di depannya melayangkan dua kali bogem mentah pada Galen.BughBugh“Pergi kal
“Beruntung kami dulu mau menerimamu sebagai menantu di rumah ini, sehingga kau tak perlu menjadi gembel di luar sana.”Galen seolah tak pernah puas untuk menghina Kevin.“Kalau kau benar kaya sekarang keluarkan uangmu 50 miliar untuk kami, tapi kalau kau tak mampu melakukannya kau harus menceraikan Zara.”Mika Johanes kembali ikut memarahi Kevin.Kevin mengambil black card dari saku celananya lalu memberikannya pada mama mertua yang masih menatap tajam ke arahnya.“Ini, ambillah Ma,” ucapnya.Mika Johanes mengambil kartu itu, tapi bukannya senang dia justru tertawa terbahak-bahak.“Kau pikir aku percaya kalau kau punya uang banyak huh? Kau hanya gembel yang beruntung dipungut oleh almarhum Kakeknya Zara. Kau tak lebih dari sampah di mata kami.”Mika Johanes mematahkan kartu itu dengan tangannya, dan sekarang black card Kevin sudah patah menjadi dua.Dua buah kartunya dibuang sia-sia oleh kedua mertuanya dalam satu hari.“Cukup Ma, Pa. Apapun yang terjadi Zara tidak akan pernah berpisa
“Apa yang kalian lakukan huh?”Mendengar suara menggelegar Galen keduanya segera berdiri sambil menahan malu.“Dan kau cepat kemasi barang-barangmu!” tunjuknya pada Kevin.“Kita kemasi barang-barang kita dulu,” ujar Kevin pada sang istri.Zara pun mengangguk dan berniat naik ke atas, tapi suara Galen kembali menghentikan langkahnya.“Sampai kapan pun kau tak bisa pergi dari rumah ini. Kau harus bercerai darinya,” sentak Galen.Zara terkejut dengan keputusan sang papa yang dianggapnya begitu tiba-tiba. Zara tahu Mama dan Papanya tak pernah menyukai keberadaan Kevin, tapi mereka tak pernah berpikir untuk berpisah.“Lelucon macam apa ini Pa? Setelah Papa tega mau menjualku pada si tua bangka itu sekarang Papa memintaku lagi untuk bercerai dari Kevin? Pernikahan itu bukan permainan Pa, Zara tak mau melanggar permintaan kakek,” jawab Zara.Tentu jawaban sang anak membuat Galen Johanes murka, Zara seakan sedang melindungi suami tak bergunanya itu.“Ini bukan permintaan Zara, tapi ini perin
“Ayo, aku janji akan membuatmu jauh lebih bahagia dari ini,” ucap Kevin pada sang istri.Zara merasa bersalah pada mendiang kakeknya tak bisa menjaga milik sang kakek.Andaikan ada jalan halal mencari uang meski tak tidur pun Zara pasti mau.Nyatanya dia berniat dijual oleh sang papa angkat, artinya yang mereka sukai dari Zara hanya uangnya.“Kek, maafin Zara tak bisa mempertahankan rumah kakek dan perusahaan,” gumamnya.Sang artis mengusap pigura kecil milik sang kakek sebelum dimasukkan ke dalam koper.Tak ada barang berharga yang ditinggalkan, Zara membawa se
Kevin masuk ke dalam unit apartemen Dimas, dan di sana sudah berjejer para pengawal serta Dimas.Mereka semua menyambut kedatangan sang atasan yang wajahnya masih masam.“Silahkan duduk Tuan,” sapa Dimas mempersilahkan Kevin untuk duduk di depannya.Kevin pun mengangguk lalu berucap. “Terima kasih Dimas.” sang Presdir duduk di bangku yang sudah disiapkan.Berkali-kali Dimas melihat sang atasan menarik nafas berat seolah semua kejadian yang terjadi ini cukup menguras emosinya.Belum lagi beberapa proyek yang membutuhkan penanganan khusus langsung dari Kevin, hingga Dimas sangat mengerti apa yang sedang dirasakan oleh pemilik perusahaan terbesar di dunia.“Semua kartu bank Anda sudah saya urus dan nanti ketika kita sudah kembali ke kota West Country saya akan mengambilnya ke bank,” ucap Dimas memulai percakapan sore itu.Kevin pun mengangguk dan kembali mengucapkan terima kasih.“Sekarang yang saya mau jangan sampai rumah dan perusahaan milik mendiang kakek istri saya jatuh ke tangan or
Galen Johanes terduduk lesu di sudut ruangan rumahnya, setelah kepergian sang anak angkat kini mereka sudah tak punya lagi uang untuk bisa melanjutkan hidup. “Papa harus cari tahu di mana keberadaannya, lalu bujuk dia lagi dan ajak pulang,” ucap sang istri yang ikut duduk di samping suaminya.Dia juga merasa khawatir, dengan tidak adanya sang anak angkat di rumah tentu saja mereka akan mengalami kewalahan dalam keuangan.“Kita mau cari ke mana lagi? Bahkan ini sudah satu minggu setelah dia pergi kita belum mendapatkan kabar apapun. Agency-nya juga mengatakan kalau dia sudah mengundurkan diri menjadi artis,” tuturnya pilu Zara benar-benar menyelesaikan semua syutingnya dan dia pun tidak mengerti kenapa seluruh crue sudah menyiapkan semua untuknya.Bahkan Zara tidak perlu berbicara panjang lebar namun mereka seolah mengerti apa yang dia inginkan. “Papa bahkan sudah menghubungi mantan manajernya tapi tak ada informasi apapun yang papa dapatkan,” ucapnya lagi menjelaskan pada sang istr
Pihak bank akhirnya tidak punya pilihan lain selain segera menyita semua aset milik Johanes Group.Meski berkali-kali sang pemilik berusaha memohon untuk menunda tetap saja tidak bisa.Dan hari ini lelang itu pun dimulai.Banyak yang datang untuk ikut dalam acara yang diadakan pihak bank.Yang turut dilelang adalah rumah lengkap dengan semua isinya termasuk kendaraan, serta sebuah perusahaan yang dulunya sempat berjaya di masa kepemimpinan kakeknya Zara.Nyatanya sekarang semua itu tinggal kenangan. Galen Johanes hanya bisa berharap agar ada orang yang mau melelang asetnya dengan nominal yang lebih besar dari hutang-hutangnya.Dia masih memiliki hutang di bank dan pihak investor sebesar 48 miliar rupiah.Dan tepat pukul 10.00 waktu setempat seluruh pengusaha di kota Victoire sudah menghadiri acara pelelangan tersebut. Zahra sang pewaris asli dari seluruh aset keluarga Johanes hanya bisa tertunduk lesu di dalam apartemen, dan berusaha mengikhlaskan seluruh harta milik mendiang sang k