Mencintai seperti Wisnu dan Sinta. Bersemangat tapi juga mengerti.
"Orangtua tetaplah menjadi permata berharga anak-anaknya sampai kapanpun. Meski anak sudah melangkah jauh ke ujung dunia, restu orangtua penggeraknya."by Wisnu(TIGA TAHUN KEMUDIAN)Kini Allan dan Allen sudah mau usia 5 tahun, dan akan merayakan ulang tahunnya sebentar lagi. Wajah keduanya makin ganteng dan menggemaskan, menurun dari keelokan wajah kakeknya, Hendra. Untung saja tak menurun Wisnu ya.Walaupun begitu ada juga bagian dari ciri fisik Wisnu yang menurun ke anak kembarnya itu, yaitu mata sipitnya. Juga mungkin perilaku lucu dan selalu fun seperti papanya. Si kembar juga sangat perhatian sama orang lain. Like father like son. Subhanallah alhamdulillahDua anak kembar yang entah kenapa tak mau berpakaian sama seperti pasangan kembar lain ini, selalu membuat rumah keluarga Wiguna jadi 100% jadi super gaduh dan b
"Anak menjadi sumber kekuatan utama orangtua dalam memperjuangkan hidup mereka." by Wisnu."Wah, udah gede nih, keponakan Om Kriwil dan tante Didi. Allan Allen kenalin sama anak om, namanya Dilly usianya hampir sebaya jarak 4,5 bulan sih, jadi kalian sepantaran. Ayo salaman!"Allan dan Allen lalu bersalaman dengan Dilly. Dilly yang semula ragu jadi ceria saat tahu kedua anak kembar itu ramah."Wah lucu, usianya berarti 5 tahunan juga ya, jarak cuma 4,5 bulan sama si kembar?" tanya Wisnu antuias."Iya bener, aku menang lho ya, Wisnu, hahaha!" Kriwil ngakak."Iya deh! Kamu lebih jantan ternyata haha. Tapi aku menang jumlah lho. Hahaha. Jebret langsung dua dong? Jadi imbang ya. Haha."Wisnu tak mau kalah. Dia menang di jumlah.Mereka anak-anak bertiga, langsung akrab dan main
"Rahasia lama yang tak disangka bisa terkuak pada hari ini. Bukan menakutkan tapi membahagiakan." by Darmanto. "Aduh Yank, jadinya ga bisa anuan tiap hari sekarang ya. Ya udah 3 x seminggu juga okey, deal?" tanya Wisnu sambil tersenyum malu. "Iya ya, Mas? Mana outletku nambah cabang. Meski ada asisten tapi tetap saja aku tambah sibuk pasti. Ya oke 3 kali seminggu ideal deh. Dengan catatan kalau pas libur kerja dan anak-anak lagi ada acara, kita bisa full time ya? Hahaha!" tawar Sinta sambil tersenyum malu tapi mau. "Oke, deh? Deal! Ayo kita came on, dear. Udah panas nih, astaga. Efek punya istri seksi maunya terus di bed hehe. Apalagi kita tadi abis makan seafood kan. Nah bereaksi dah tuh!" Wisnu cekikikan melihat celananya yang sudah menggembung. "Asyikkkk ... Serbuuu!" *** Beberap
"Jalan hidup manusia bisa berubah sangat luar biasa, dihubungkan dengan satu demi satu kepingan puzzle acak yang sangat rumit. Semua mungkin saja terjadi atas izin-Nya." by Darmanto. "Waw, romantis juga nenekmu. Boleh kakek melihat fotonya?" "Tentu saja boleh, Kek." Wisnu lalu membukakan liontin itu, dan menyerahkannya ke kakek Darmanto. Kakek Darmanto terkejut, dia merasa seperti mengenal lelaki dalam foto itu. Tapi ragu karena sudah agak buram. "Kamu sudah bisa menemukan lelaki ini, Wis? Apa dia kakekmu?" Kakek makin penasaran. Hatinya merasa tergetar. "Belum, Kek. Wisnu sudah cari selama tiga tahun, karena surat nenek juga baru ketemu. Sepertinya pria ini sudah meninggal. Wisnu tak tega mau bicara sama ibukku, bahwa bapak yang tak pernah menemuinya dalam hidup itu sudah tiada."Wisnu mengusap buli
"Mata dibalas mata, gigi dibalas dengan gigi. Apa yang diperbuat itulah yang akan dituai." by Wisnu. "Makanya inilah hukuman buat mereka, Wisnu. Ada pepatah siapa yang menanam dia yang menuai juga. Kamu juga selama ini menanam kebaikan, kerja keras, ketekunan, maka dapatlah kejayaan dan kepercayaan." Kakek menepuk pundak Wisnu dengan bangga. Beliau menjabarkan semua ini dengan bijaksana. Wisnu menunduk penuh haru. "Iyakah, Kek. Wisnu berhak atas semua kekayaan kakek Anom yang luar biasa ini? Wisnu mikir ya, Kek, untungnya punya tubuh sehat dan jantung kuat. Andai tidak, sudah pingsan dari kemarin, Kek. Ga kuat menerima kenyataan. Allah sungguh Maha Besar menunjukkan kuasanya!" Mata Wisnu membasah, dari kemarin rasa bahagia, haru, tak percaya, linglung, masih terus memenuhi pikiran dan perasaannya. "K
"Cinta adalah sumber kekuatan mahadahsyat yang bisa menggerakkan sekaligus mematikan langkah manusia." by Wisnu (3 TAHUN KEMUDIAN) Waktu terus berlalu berkejaran menurut sang empunya hidup mengaturnya. Tak ada yang bisa mencegah berlalunya waktu, pun mempercepatnya agar lebih laju mengejar keinginan diri. Tak terasa kini Allan dan Allen sudah berusia 8 tahun dan tampaknya baru akan dikarunia adik lagi dengan berita kehamilan Sinta yang membuat semua keluarga Wiguna bersuka cita. Banyak perubahan terjadi pada hidup keluarga kecil Wisnu. Kini mereka mempersiapkan akan mempunyai anggota keluarga ke-5, dan dia akan hadir 3 bulan lagi. 6 bulan sudah usia kehamilan Sinta, dan berdasar pemeriksaan usg tampaknya adik Allan dan Allen adalah perempuan. Yeah Alhamdulillah. Betapa bahagianya Sinta karena kini dia akan mempunyai putri, y
"Cinta dan cinta, menjadi cerita berjuta-juta. Indahnya meraga sukma, perihnya tak mungkin terhindar." by Wisnu. "Gimana kabar Rara Riri, Bu? Ibu bapak sehat aja kan?" Wisnu bertanya penuh perhatian. "Rara Riri lagi sibuk kuliah aja, Nu. Juga persiapan, katanya mau kuliah kerja nyata semester depan. Ibu sih sehat saja, stabil. Bapakmu nih, jadi rada aneh." Ibu Sri jadi curhat ke anak sulungnya, mumpung si bapak lagi sibuk di kebun. "Aneh bagaimana, Buk? Bapak itu unik kali, Bu. Bukan aneh hehehe." Wisnu berusaha memperbaiki citra bapak idolanya. "Hehe iya memang unik bapakmu. Tapi bukan itu maksud ibu, Nak. Bapakmu itu kadang kalau soal makanan, bebas aja, loss gitu, Nu. Makanan nggak mau dibatasi, makan hanya makanan apa yang disukainya. Bapakmu nggak ingat umur. Umur sepuh k
"Bertemu teman lama seperti bertemu keluarga sendiri. Bertemu keluarga sendiri bahkan seperti bertemu kekasih jiwa sendiri. Seperti itulah kedekatan hati." by Wisnu "Kakek Darmanto sakit? Sakit apa Kek? Ini ada Wisnu datang. Pasti sakit kangen sama aku ya, Kek? Eh kegeeran aku hehe." "Iya Wisnu, kamu jarang kesini sih, jadinya kakek kesepian ga ada teman berhaha hihi. Tidak ada yang menghalau gabut kan jadinya." Kakek jadinya curhat. "Nah, Kakek makanya sering-sering nginep di rumah Wisnu dong. Kan dekat aja, Kek. Lagian Allen Allan juga pasti kangen kakek buyutnya."Ada sebulir bening mengintip di pojokan mata Wisnu, yang dihalaunya secepat mungkin sebelum ketahuan kakek. "Iya, nanti kakek nginep deh, kayak butuh banget gitu yak kamu. Ehm kalau lama boleh nggak?" Kakek yang tadi wajahnya pucat sekarang sudah agak memerah. Dia