Share

Bab 18

Mereka berdiri tertegun di depan pintu rumah saat hari telah gelap, dan tak ada seorang pun berada di luar. Ketukan pintu yang dilakukan beberapa kali, menggiring seseorang berjalan membukakan pintu untuk mereka berdua. 

Wajah yang muncul sangat datar, menatap penuh selidik sambil menyedekapkan kedua tangan. 

"Apa hasil yang kamu bawa pulang?" Sosok itu bertanya sinis. Membuat kedua orang yang baru datang berpandangan sejenak, lalu serentak menundukkan wajah. 

"Kenapa diam? Kamu gagal, kan?" Dengan entengnya bu moko bertanya demikian. Seperti kompetisi itu bisa dengan mudah di rebut kejuaraanya.

"Maaf, Buk. Saya masih belum bisa memberikan yang terbaik," Jawaban cakt akhirnya. 

"Sudah ku duga. Kamu itu orangnya bodoh, sok-sokan mau ikut seleksi segala!" Selorohnya sambil berkacak pinggang. 

"Ada apa sih, Buk? Sudah malam begini kok ribut-ribut?" Tiba-tiba Pak Moko muncul dari dalam rumah. Mendadak Cakra

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status