Share

Bab 276 – Asal-usul Kartu Kehormatan

“Hmph, memangnya siapa lagi kalau bukan dia?” Fanny menggeram pelan. “Astaga, benar-benar deh orang ini. Cepat atau lambat, dia pasti akan menghancurkan dirinya sendiri nanti.”

“Berhenti bicara. Kita bicarakan nanti.” Aku langsung menghentikannya. Jika tidak, Fanny pasti akan terus mengeluh tanpa henti.

Saat aku sedang bicara, ada panggilan lain yang masuk ke ponselku. Aku buru-buru melihatnya. Ternyata telepon dari Taufan. Aku pun berkata kepada Fanny, “Tutup dulu teleponnya. Ada panggilan masuk.”

Fanny menutup teleponnya. Aku menjawab telepon dari Taufan, “Halo?”

“Kamu lagi ngobrol sama siapa?” tanya Taufan.

“Sama Fanny.”

“Oh … Malam ini setelah pulang kerja, pergilah ke Taman Adaline,” kata Taufan dengan nada bicara yang lagi-lagi tidak bisa dibantah.

“Oh.” Aku langsung merasakan wajahku terbakar. Namun, senyuman manis tersungging di bibirku. “Apa kamu nggak sibuk?”

“Bagaimana menurutmu?” Nada suara Taufan terdengar penuh perhatian. “Kamu bisa menghilangkan rasa lelah.”

“B*rengsek …
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status