Share

Bab 288 – Pulang

Aku mengamati ekspresi ibuku. Aku samar-samar bisa merasakan bahwa ada kejanggalan di sini.

"Apa Ibu pernah mengalami hal seperti ini? Nggak bisa mengingat sesuatu dari masa lalu?" Aku mengerutkan kening dan berpikir keras. "Bahkan ketika aku masih kecil, aku sepertinya nggak ingat apa pun. Orang-orang bisa menceritakan masa kecilnya, tapi aku nggak tahu apa-apa."

"Bagaimana bisa itu terjadi? Ketika kamu masih kecil, nggak ada yang berbeda. Kita tinggal di Kompleks Anggara pada waktu itu. Di sana ada rekan-rekan ayahmu dan sekelompok anak-anak, nggak ada bedanya," kata Ibu. Ibu berkali-kali mendesakku untuk melupakannya.

Aku menyadari bahwa sepertinya Ibu tidak ingin mengungkit-ungkit masalah ini lagi.

Saat itu, teleponku berdering. Ketika aku melihat itu adalah telepon dari Taufan, aku berdiri dan menjawabnya, "Kenapa kamu menelepon larut malam?"

Aku berkata dengan pelan.

"Bisakah kamu keluar? Aku sekarang ada di Capital International!" Suara Taufan terdengar sangat menggoda, dan hati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status