Share

65. Menjenguk Septiyan

Di sinilah Fani sekarang berada, dalam bilik sebuah rumah sakit, menunggu lelaki itu terbangun dari tidurnya. Sedih melihat kondisi sang lelaki dengan tangan digips karena terjatuh saat bekerja, sehingga mengakibatkan patah pada tulang tangannya. Harum-harum obat-obatan dan disinfektan, membuat Fani teringat kembali kejadian hampir setahun yang lalu. Kepalanya menggeleng keras, tidak! Ia tidak ingin kembali mengingat kejadian kelam yang pernah ia lalu bersama iblis berkedok manusia yang bernama Munos.

"Eegh..." Tiyan melenguh, terbangun dari tidurnya. Pelan ia membukanya mata menatap sekeliling. Lamunan Fani buyar, saat mendengar lenguhan Tiyan.

Fani menatapnya dengan senyuman.

"Eh Mbak Fani, kok bisa ada di sini?" tanya Tiyan sedikit kaget sambil berusaha duduk.

"Pelan-pelan saja Mas, sini saya bantu," ucap Fani lembut sambil membantu Tiyan duduk.

"Mas bagaimana sekarang kondisinya?" tanya Fani khawatir.

"Saya ga papa Mbak, terimakasih sudah mau menjenguk saya," ucap Tiyan sambil se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status