Share

32. Penguntit

Pemuda yang bertubuh atletis hidung mancung, putih mulus dan tampan menunggu seseorang dengan tidak tenang disebuah sudut cafe di selatan kota Jakarta. Siapa lagi pria tampan itu jika bukan Abhygael. Sudah sekitar lima menit dia menerima pesan Burman yang katanya sudah dekat tapi tak juga muncul.

Ponselnya berbunyi, rupanya Burman yang menelpon. Sedikit kesal dia mengangkatnya.

"Halo, kau dimana ? Aku sudah lama menunggumu."

"Aku sedang di parkiran, tapi sepertinya ada seseorang yang mengikutimu, kita harus ganti lokasi. Kau keluar lebih dulu, sebaiknya kita ketemu di hotel Horison, aku sudah menelpon adikku disana. Dia sudah menyiapkan satu kamar yang cukup steril untuk kita berdua."

Tanpa menunggu pertanyaan lagi Burman segera menutup teleponnya. Abhygael geram bukan kepalang, dia sengaja tidak mengabari siapapunpun untuk pertemuannya dengan detektif Burman, bahkan isteri dan asistennya Regan tak tahu.

Dengan tangan berada disaku celana, Abhygael keluar dari cafe, dengan sedikit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status