Share

Bab 21

“Kenapa tadi enggak jadi makan siang di rumah Mama, Om? Padahal ‘kan ada Kakakmu juga yang udah jauh-jauh dari luar negeri.”

Zidan sontak mendongak, menatap Reva dengan mata bulat. “Kamu udah tahu?”

“Udah. Tadi, Mama Eva ke sini.”

“Ya, ‘kan aku balik ke rumah karena kamu jatuh.”

“Tapi ‘kan aku enggak ada minta kamu pulang. Itu aja Mbak Riri bukan aku yang nyuruh ngehubungi kamu.” Zidan sontak mengedip-ngedipkan matanya gugup. “Ayo, ketahuan ‘kan kamu peduli sama aku? kamu udah mulai suka sama aku ya?” sambung Reva menggoda suaminya.

“Apaan sih kamu? itu tuh cuma karena aku masih punya hati nurani. Ngarep aku sukain?”

“Udah lah enggak usah sok cool gitu Om, padahal kalau tidur aja ngorok dan suka buat gaya nyeleneh.”

Baru saja ingin menyuap sesendok nasi ke dalam mulutnya, sontak ia urungkan. Ia kembali menatap Reva dengan mata melotot. “Apa katamu?!”

“Ups, keceplosan,” ucap Reva seraya menutup mulutnya.

“Kamu tahu dari mana?” Sebenarnya Zidan dengar yang Reva ucapkan tapi dia pura-p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status