Share

Bab 15

"Oh ya, Pak Juan, di mana Dirut baru itu sekarang?" tanya Adam. Armand yang berada di sampingnya juga ikut penasaran.

"Dirut sedang berada di ruang istirahat VIP sekarang sembari menunggu dimulainya acara," jawab Juan.

"Oh ya? Kalau begitu ... apa kami boleh mengunjunginya di ruang istirahat?" tanya Adam sambil tersenyum. Jika ingin terus bekerja sama dengan Grup Vagant, Adam harus berusaha mendekati Dirut yang baru naik jabatan ini.

"Aku hanya bisa membantu Pak Adam untuk melaporkannya. Apakah kalian bisa bertemu atau tidak, semua tergantung beliau," jawab Juan.

"Baiklah, kalau begitu mohon bantuan Pak Juan untuk menyampaikannya," ujar Adam sambil tersenyum.

Perusahaan Adam adalah sebuah perusahaan lokal yang bergerak di bidang bahan bangunan, sementara Grup Vagant merupakan salah satu dari perusahaan terbesar di wilayah barat daya. Kedua perusahaan tersebut tentu tidak bisa dibandingkan.

....

Di ruang istirahat VIP.

Baru saja Simson meninggalkan ruangan, ponsel Josh telah berdering.

"Halo, Juan," Josh menjawab panggilan tersebut.

"Pak, Adam dari Perusahaan Material Fortune dan putranya, Armand, ingin bertemu dengan Anda di ruang istirahat," kata Juan.

"Oh? Mereka ingin bertemu denganku?" Josh menunjukkan senyuman yang penuh arti.

Kemarin, Armand bahkan menghina dan mengolok-olok Josh di dalam kelas. Namun sekarang, Armanda dan ayahnya malah ingin bertemu dengan Josh. Dunia ini memang penuh dengan hal ajaib! Josh tahu betul bahwa saat ini Armand sama sekali tidak menyadari bahwa direktur baru yang ingin mereka temui adalah Josh sendiri.

"Juan, bawa mereka ke atas," kata Josh sambil tersenyum.

"Baik, Pak," jawab Juan. Kemudian, dia segera menutup telepon.

Di pintu masuk hotel.

"Bagaimana, Juan? Apakah Dirut baru itu setuju untuk bertemu dengan kami?" tanya Adam dan Armand dengan penuh harap.

"Dirut baru mengizinkanku membawa kalian ke atas," jawab Juan.

"Bagus sekali!" Adam dan Armand sama-sama tersenyum bahagia. Pada saat ini, Armand sama sekali tidak tahu bahwa direktur baru yang sangat dinantikannya itu adalah Josh.

"Ikuti aku," kata Juan sambil membawa Armand dan ayahnya menuju ruang istirahat lantai dua.

Di perjalanan, Adam bertanya kepada Juan, "Bisa ceritakan sedikit tentang latar belakang Dirut baru ini? Dari yang kudengar, sepertinya dia masih sangat muda dan memiliki latar belakang yang kuat. Apa rumor itu benar?"

Juan mengangguk dan menjawab, "Benar, saking berpengaruhnya keluarganya, kalian tidak akan pernah bisa membayangkannya."

"Oh?" Adam dan Armand semakin tertarik.

"Juan, ceritakanlah, siapa sebenarnya Dirut baru ini?" tanya Adam buru-buru. Armand juga menatap Juan dengan penasaran.

"Dia adalah cucu luar dari Pak Marcus," jawab Juan.

"Wah, dia cucu Pak Marcus?" ujar kedua orang itu karena merasa terkejut.

Perlu diketahui, Marcus adalah konglomerat terbesar di tiga provinsi barat daya, sekaligus pendiri Grup Vagant. Tokoh besar seperti Marcus ini sangat jauh di luar jangkauan Armand dan ayahnya. Marcus adalah sebuah sosok yang harus ditakuti dan dikagumi oleh mereka.

"Wah, identitas yang menakutkan!" seru Adam tak kuasa berdecak kagum.

"Ayah, aku nggak menyangka kita bisa berhubungan dengan orang sehebat ini," ujar Armand bersemangat.

"Ya, karena itu, kita harus lebih berhati-hati. Kau harus bersikap sangat sopan dan hati-hati. Jangan bicara sembarangan dan jangan menyakiti perasaannya. Mengerti?" Adam berpesan kepada Armand.

Adam telah bertekad untuk bersikap hati-hati dalam berurusan dengan cucu Marcus ini. Dia bahkan berpikir bahwa jika dia bisa membangun hubungan dengan cucu Marcus, perusahaannya akan sukses dan berkembang pesat!

"Ayah, jangan khawatir. Punya nyali sebesar apa pun, aku nggak akan berani menyinggungnya." Armand tersenyum bahagia.

Saat ini, di dalam ruang istirahat VIP. Terdengar bunyi ketukan dari luar pintu.

"Masuklah," sahut Josh.

Kemudian, pintu dibuka dan terlihat ada tiga orang yang masuk ke ruangan tersebut. Orang yang berdiri di depan mereka adalah Juan, diikuti oleh Adam dan Armand.

Setelah masuk, Armand buru-buru mendongak ingin melihat wajah dari Dirut baru tersebut. Namun, saat Armand melihat Josh, senyumnya tiba-tiba menjadi kaku dan benaknya kini dipenuhi dengan berbagai pertanyaan, 'Ini ... nggak mungkin, ini ... Josh? Kenapa dia ada di sini?'

Namun, di dalam ruangan itu tidak ada orang lain selain Josh.

Pada saat ini, Juan berkata, "Pak Adam, Tuan Armand, biar kuperkenalkan, ini adalah Dirut baru kami, Pak Josh!"

Ketika mendengar perkataan tersebut, Armand langsung terperangah. Sementara itu, Adam tidak menyadari ada yang aneh. Dia segera membungkuk sambil tersenyum dan berkata, "Nama saya Adam, dari Perusahaan Material Fortune. Senang berjumpa dengan Pak Josh!"

Kemudian, Adam menoleh ke arah putranya. Melihat bahwa putranya hanya berdiri di tempat tanpa bereaksi, dia mengernyitkan kening dan kemudian membentak, "Armand, sedang apa kamu? Cepat sampaikan salam pada Pak Josh!"

"Nggak mungkin ... kenapa dia?" Armand tidak menjawab ayahnya, tetapi terus menatap Josh dengan mata terbelalak. Suaranya bahkan berubah menjadi tajam karena ketakutan di dalam hatinya!

Armand bahkan tidak pernah membayangkan bahwa Dirut baru dari cabang Grup Vagant di Kota Sunrise, sekaligus orang yang begitu dinanti-nantikannya ini adalah Josh!

"Armand, apa yang kamu lakukan? Kenapa nggak memberi salam pada Pak Josh?" Melihat putranya berbicara omong kosong, Adam menjadi marah dan menendang kaki Armand. Sebelumnya, dia bahkan sudah mengingatkan putranya ini untuk bersikap sopan. Namun, sekarang dia malah berteriak-teriak tidak karuan. Tentu saja Adam merasa marah.

Josh tersenyum dan menganggukkan kepala ke arah Adam, "Tidak perlu terkejut ataupun heran, Adam. Aku mengenal putramu, bahkan ... kita adalah teman sekelas."

"Kenal? Teman sekelas?" Adam terkejut.

Pada saat itu, Josh bangkit dari sofa dan berjalan perlahan-lahan ke arah Armand sambil berkata, "Armand, kamu terkejut melihatku? Waktu di kelas kemarin, aku sudah bilang bahwa kita mungkin akan bertemu di acara ini. Sekarang, apa kamu sudah percaya?" Josh tersenyum penuh arti.

"Kamu ... mana mungkin kamu jadi Dirut baru? Mana mungkin kamu cucu Marcus? Ini pasti kesalahan!" Armand terus menggelengkan kepala, dia sama sekali tidak bisa menerima kenyataan ini.

Di sampingnya, Juan berbicara dengan nada dingin, "Armand, tolong jaga sikap dan bahasamu. Ini adalah Dirut baru cabang perusahaan kami, sekaligus cucu dari Tuan Marcus! Tidak ada yang perlu diragukan!"

Mendengar perkataan ini, hati Armand seketika terasa seperti jatuh ke dalam jurang! Bahkan Juan saja sudah berkata demikian. Ditambah dengan kehadiran Josh di sini, semua ini sudah cukup untuk membuktikan identitas Josh. Mau bagaimana pun, Armand tidak bisa mengelak dari kenyataan ini lagi!

Pada saat ini, Armand baru sadar alasan Kepala Sekolah bersikeras mempertahankan Josh ketika Armand mengajukan untuk mengeluarkannya kemarin. Kemungkinan besar, semua karena latar belakang identitas Josh yang mengerikan ini ....

Armand juga baru mengerti mengapa Josh berani menentangnya dan bahkan menusuknya dengan pulpen. Semua ini karena Josh memiliki keluarga yang luar biasa sebagai pelindungnya! Setelah memahami semua ini, Armand merasakan hawa dingin yang menjalar ke punggungnya. Seketika, dia bergidik ngeri!

Ternyata selama ini, dia bertentangan dengan orang yang memiliki identitas yang mengerikan!

Di sisi lain, Adam juga sudah menyadari kejanggalan dari situasi saat ini.

"Armand, apa kamu pernah menyinggung Pak Josh? Jawab!" bentak Adam kepada anaknya.

"Aku ...." Pada saat ini, hati Armand merasa sangat putus asa.

Melihat reaksi anaknya, Adam langsung sadar bahwa Armand pasti pernah menyinggung Josh! Adam merasa marah dan menendang Armand sambil memarahinya, "Berengsek! Berlutut dan minta maaf pada Pak Josh!"

Adam merasa sangat kesal. Dia tahu jelas bahwa jika mereka menyinggung Josh, kemungkinan besar Grup Vagant tidak akan lagi bekerja sama dengan perusahaan mereka.

Masalahnya, sebagian besar bisnis perusahaan mereka bergantung pada Grup Vagant. Jika Grup Vagant tidak lagi memesan bahan bangunan dari mereka, perusahaan mereka akan langsung merosot dan bahkan bangkrut!

Selain itu, memangnya mereka sanggup menanggung konsekuensi dari menyinggung cucu Marcus? Tentu saja, Armand juga mengerti hal ini. Dia sangat ketakutan hingga banjir keringat dan tubuhnya gemetar.

Setelah itu, Armand langsung berlutut dan berkata, "Pak Josh ... aku... aku salah! Aku pantas mati! Tolong maafkan aku!" Sambil berkata demikian, Armand bahkan memukul pipinya sendiri dengan keras.

Armand mengerti bahwa dengan statusnya sebagai cucu Marcus, Josh bisa menghancurkan Armand dengan mudahnya. Lantaran status Josh ini juga, membuat Armand tidak berani membantahnya. Kini, hal yang bisa dilakukannya hanyalah memohon ampun.

"Hehe, bukannya kamu masih mengancam akan mengeluarkanku dari sekolah kemarin? Bukankah kamu bilang akan menghancurkan masa depanku? Kenapa jadi minta ampun sekarang?"

"Aku ... aku ...." Wajah Armand merah padam saking malunya.

Melihat Armand yang berlutut di hadapannya, Josh berkata dengan nada dingin, "Kemarin aku sudah bilang, kalau kamu meminta maaf padaku, aku akan mempertimbangkan untuk memaafkanmu. Tapi, kamu nggak minta maaf dan malah memilih jalan kehancuran."

Mendengar perkataannya, Armand seketika gemetaran. Dia sangat jelas bahwa ucapan Josh itu menyiratkan bahwa Josh tidak akan memberinya kesempatan!

Armand langsung merangkak dan memeluk kaki Josh sambil memohon, "Josh, kumohon .... Sebagai teman sekelas, berikanlah aku kesempatan sekali lagi. Maafkanlah aku!"

Pada saat ini, Armand tidak lagi terlihat angkuh seperti sebelumnya. Penampilannya ini tampak sangat menyedihkan.

"Minggir!" bentak Josh sambil menendang Armand. Orang seperti Armand tidak patut dikasihani.

Dengan kedua tangan yang diletakkan di belakang punggungnya, Josh memandang Juan dan berkata, "Juan, mulai hari ini, hentikan semua kerja sama dengan Perusahaan Material Fortune. Jangan pernah membeli bahan bangunan dari mereka lagi!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status